Grafik Real Count Dihentikan, Menko Polhukam Hadi Bakal Temui KPU

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menanggapi penayangan grafik penghitungan suara konkret (real count) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sejumlah pihak mempertanyakan sikap KPU tersebut.
Hadi mengatakan, dalam waktu dekat akan menemui Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari untuk mempertanyakan alasan grafik real count tak ditayangkan lagi di Sirekap.
"Iya saya mau koordinasi dulu dengan ketua KPU juga," kata Hadi saat ditemui usai menghadiri Rakernas Kementerian ATR/BPN di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2024).
Hadi menyampaikan baru bisa bicara detail terkait masalah tersebut setelah nanti mendapatkan laporan langsung dari Ketua KPU RI.
"Nanti secara detail akan saya sampaikan. Nanti saya dengarkan dulu dari ketua KPU. Saya sudah janjian," ujarnya.
Sebelumnya, Komisioner KPU RI, Idham Holik buka suara soal penayangan grafik diagram real count di Sirekap dihilangkan. Langkah itu diambil KPU karena disebabkan tingginya tingkat kekeliruan pembacaan Sirekap. Sehingga menyebabkan data perolehan suara tidak sesuai dengan hasil di TPS dan menimbulkan kesalahpahaman publik.
"Ketika hasil pembacaan teknologi Sirekap tidak atau kurang akurat dan belum sempat diakurasi oleh uploader (KPPS) dan operator Sirekap KPU kabupaten/kota, hal itu akan jadi polemik dalam ruang publik yang memunculkan prasangka," ujar dia.
Meski tampilan grafik persentase dan tabel per dapil dihilangkan, KPU tetap masih menampilkan bukti autentik perolehan suara peserta pemilu yang diunggah dalam bentuk Formulir C.Hasil.
"Kini kebijakan KPU hanya menampilkan bukti otentik perolehan suara peserta pemilu," ungkap Idham.