Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga BBM dan Elpiji di Mimika Naik, Organda Keluhkan Tarif Angkot

Ketua Organda Mimika, H, Dahlan Penggeng, IDN Times/ Ricky Lodar

Timika, IDN Times - Sebagian besar harga kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak, serta gas elpiji telah mengalami kenaikan. Namun, berbeda dengan tarif angkot di Mimika, Papua, yang hingga saat ini tidak kunjung ada kenaikan sejak beberapa tahun terakhir.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Mimika, Dahlan Penggeng, mengatakan sejak satu dekade pertengahan 2010 hingga 2020 tidak ada kenaikan tarif angkutan umum di Mimika, tetapi sopir angkot tidak mengeluhkan hal tersebut.

1. Tarif angkutan umum berdasarkan kesepakatan antara sopir dan penumpang

Antrean angkutan umum di Pasar 16 Palembang setelah PSBB berlaku (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dahlan mengatakan tarif angkutan sudah tidak hanya menggunakan Surat Keputusan (SK) Gubernur, lantaran sudah tidak sesuai kondisi ekonomi saat ini. Namun ada satu poin tambahan yang menjadi dasar tarif di Mimika, yaitu berdasarkan kesepakatan bersama antara sopir angkot dan penumpang.

"Sekian puluh tahun ini tidak ada kenaikkan tarif, karena kenaikan tarif ini berdasarkan SK Gubernur, namun ada satu poin tambahan ada kesepakatan harga antara sopir dan penumpang," kata Dahlan saat ditemui di Jalan Cendrawasih, Distrik Mimika Baru, Mimika, Papua, Senin (22/8/2022).

Tentunya kondisi ekonomi saat awal 2010-an berbeda dengan saat ini, namun sopir angkot masih tetap bertahan menarik angkot karena ada keuntungan yang didapat dari situ.

2. Organda sudah koordinasi dengan Dishub terkait kenaikan tarif angkot

Ketua Organda Mimika, H. Dahlan Penggeng, IDN Times/ Ricky Lodar

Untuk menyikapi kenaikan tarif angkutan, Organda mengklaim sudah sering kali mendatangi Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika untuk membicarakan kenaikan tarif angkutan, namun mereka terkendala petunjuk tarif angkutan dari provinsi.

"Saya sudah sering kali ke sana (Dishub) mereka tidak bisa berbuat banyak karena mereka terkendala dengan SK Gubernur untuk kenaikan tarif angkutan. Jadi kami disuruh (DPC Organda) saat ini menunggu SK Gubernur, bisa juga nanti kami akan bawa permasalahan di daerah ke Rakernas Organda di Jakarta," ungkap Dahlan.

3. Kelangkaan BBM juga karena tingginya penjualan kendaraan

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Selain itu, Dahlan juga menyoroti terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak sejak beberapa bulan terakhir, bukan karena adanya dugaan penimbunan, namun ada faktor lain yaitu penjualan kendaraan yang terus meningkat setiap bulannya, tanpa diimbangi pasokan BBM.

"Saya sudah komunikasi langsung dengan kepala Pertamina dalam hal ini sebagai penanggung jawab pengadaan bahan bakar, baik itu solar maupun Pertalite dan Pertamax," kata dia.

Dahlan menyebut Organda akan mempelajari cara penyaluran BBM sampai ke masyarakat. Sebab, kata dia, Pertamina mengklaim stok yang dikeluarkan untuk kebutuhan di Mimika sudah cukup.

Pertamina sudah menghitung semua, baik kebutuhan untuk masyarakat, pemerintah dan juga TNI/Polri, namun kenyataan yang terjadi di lapangan masih terjadi kelangkaan.

"Namun yang menjadi pertanyaan kenapa selalu terjadi kelangkaan-kelangkaan di semua SPBU di Mimika. Ke depan kita akan pelajari penyaluran bahan bakar ini," ungkap Dahlan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us