Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

IDAI Ungkap 1 dari 83 Kematian Kasus COVID-19 Adalah Anak-anak

Petugas kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) memeriksa tempat tidur pasien COVID-19 di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021) (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Jakarta, IDM Times - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengimbau agar semua kegiatan yang melibatkan anak dilakukan secara daring. Sebab, saat ini peningkatan proporsi kasus terinfeksi COVID-19 pada anak usia 0 sampai 8 tahun mencapai 12,6 persen.

"Sementara, proporsi kematian kasus konfirmasi usia 0-12 sebesar 1,2 persen dan ini bervariasi setiap pekannya. Tergantung jumlah testing dan kasus. Ini artinya 1 dari 83 kematian kasus positif di Indonesia adalah anak," kata dia dalam konferensi pers yang dipantau daring, Minggu (27/6/2021).

1. Jika anak ada komorbid jangan lupa konsultasi

Warga berkendara di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Aman mengimbau bagi anak yang terinfeksi COVID-19 tidak bergejala atau gejalanya ringan, sebaiknya melakukan isolasi mandiri dan rutin berkonsultasi dengan dokter secara telemedicine.

Namun, bagi anak yang menunjukkan gejala parah perlu berkonsultasi khusus ke fasilitas layanan kesehatan, agar tidak terjadi kondisi berat atau kematian.

"Bagi anak yang terinfeksi positif, perlu konsultasi khusus di fasilitas kesehatan agar tidak menjadi semakin berat," ujar Aman.

2. Jangan bawa anak ke luar kecuali mendesak

Ilustrasi pantai Ancol (ANTARA FOTO/ Reno Esnir)

Aman mengatakan anak yang terpapar COVID-19 tanpa gejala bisa memberikan kontribusi penularan di lingkungan sekitar, sehingga dia mengimbau kegiatan dilakukan secara daring.

"Hindari membawa anak keluar kecuali urusan mendesak. Ajarkan anak disiplin protokol kesehatan, lengkapi imunisasi rutin sebagai sumber gizi utama bagi anak usia 0-6 bulan," ujarnya.

3. Ruang khusus anak hanya 12 persen

Suasana RS Darurat COVID-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Aman mengaku khawatir, kondisi saat ini bisa membuat penanganan COVID-19 di Indonesia ambruk. Sebab, melonjaknya kasus virus corona pada anak-anak tidak dibarengi dengan ketersedian layanan fasilitas kesehatan bagi anak, salah satunya adalah ruang rawat khusus anak.

"Saat ini ada 12-15 kasus COVID-19 menginfeksi anak-anak. Sedangkan ruang rawat khusus anak saat ini hanya ada 12 persen," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us