Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan, World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali pada 18--25 Mei 2024 bisa menjadi momentum untuk merancang mekanisme pendanaan global bagi pengelolaan air.
Menurut Sri Mulyani, kebutuhan investasi masih menjadi tantangan tersendiri dalam pembenahan infrastruktur air dan sanitasi yang memadai.
1. Pemerintah alokasikan dana sekitar 3,4 persen dari APBN

Lebih jauh, Sri Mulyani mengatakan bahwa air menjadi aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Pemerintah pun telah mengalokasikan dana sekitar 3,4 persen dari APBN untuk hal tersebut.
Namun ia menilai, jumlah itu masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan investasi tahunan di bidang air dan sanitasi.
“Dana yang berasal dari pemerintah saja tidak akan memadai. Oleh karena itu, banyak ikhtiar dilakukan, mulai dari level lokal, bahkan hingga desa, sampai ke level nasional dan dunia,” katanya dalam High Level Panel (HLP) World Water Forum ke-10 di Nusantara 2 Room, Bali International Convention Center, Bali, Selasa (21/5).
2. Indonesia mendorong adanya Global Water Fund

Kemudian Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia mendorong adanya Global Water Fund atau platform pembiayaan air dunia.
“Pemerintah terus mengupayakan pendanaan global tersebut dengan membahasnya bersama para pemangku kepentingan dari berbagai negara dan organisasi,” katanya.
3. Tekankan kolaborasi

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dibutuhkan untuk mewujudkan ketahanan air dan sanitasi yang layak.
“Banyak lembaga internasional yang memiliki perhatian terhadap air seperti World Bank, ADB, African Development Bank, AIIB, European Investment Bank, dan lain-lain. Mereka pasti memiliki portofolio yang berhubungan dengan air dan sanitasi,” tuturnya. (WEB)