Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Aspirasi Disampaikan Driver Ojol Saat Bertemu Gibran di Istana

WhatsApp Image 2025-09-02 at 16.43.59.jpeg
Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto ketika berbincang dengan IDN Times di Pulo Gadung, Jakarta Timur. (IDN Times/Santi Dewi)
Intinya sih...
  • Driver ojol meminta payung hukum untuk status mitra, bukan pegawai tetap.
  • Penolakan pemotongan 10% pendapatan oleh aplikator karena membuat mereka tidak sejahtera.
  • Gibran akan meneruskan aspirasi driver ojol kepada pihak aplikator, namun hasilnya belum diketahui.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristianto, menjelaskan apa yang disampaikan oleh salah satu pengurusnya, Mohammad Rahman Tohir, ketika bertemu dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana pada Minggu (31/8/2025). Salah satu yang disampaikan dan sudah menjadi aspirasi para pengemudi ojol sejak dulu adalah payung hukum mengenai status mereka. Sebab, hingga saat ini status mereka adalah mitra dan bukan pegawai tetap.

"Kami kan pernah menyampaikan tuntutan dan itu merupakan keinginan dari seluruh mitra driver di Indonesia. Pertama adalah pemerintah harus menyediakan payung hukum. Mereka harus mengakui profesi ojek online ini sebagai pekerjaan yang sama diakuinya dengan profesi lainnya," ujar Andi kepada IDN Times di Pesantren Abdurrahman, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2025).

Poin kedua yang disampaikan oleh para pengemudi ojol kepada putra sulung mantan Presiden Joko "Jokowi" Widodo itu adalah penolakan kebijakan pemotongan 10 persen yang dilakukan oleh aplikator. Sebab, berdasarkan kajian mereka, dengan adanya potongan 10 persen dari pendapatan para ojol justru membuat mereka tidak sejahtera.

"Kebijakan itu membuat pendapatan mitra pengemudi menurun. Karena bisa saja pendapatan (pengemudi ojol) besar, tapi kemudian mengecil karena ada potongan dari aplikator," katanya.

Selain itu, program-program promosi yang ditawarkan oleh aplikator semakin berkurang sehingga hal tersebut juga mengurangi daya tarik konsumen menggunakan ojol.

Ketika ditanyakan respons Gibran saat mendengar aspirasi pengemudi ojol, Andi menyebut, pengurusnya melaporkan Wapres akan meneruskan hal tersebut kepada pihak aplikator.

"Tapi, kan kita tidak tahu hasil (pembicaraannya) seperti apa dan apakah akan ditindak lanjuti atau tidak," tutur dia.

IDN Times sebelumnya berbincang dengan pengemudi ojol yang datang ke Istana menemui Wapres Gibran pada Minggu kemarin, Mohammad Rahman Tohir. Ia mengaku dihubungi lewat telepon oleh Istana Wapres dan diminta datang pukul 12.30 WIB.

"Ketika saya tiba di tempat, Mas Wapres sedang tidak ada di tempat karena dipanggil oleh Bapak Presiden. Jadi, kami berdelapan ditemui oleh Sespri," tutur dia.

Ia mengatakan, pihak Istana Wapres menanyakan apa saja kebutuhan pengemudi ojek daring. Rahman dan rekan-rekannya menyebut yang dibutuhkan satu satunya payung hukum.

"Hal krusial lainnya yang kami sampaikan yaitu negara memberikan BPJS Ketenagakerjaan secara gratis. Itu dua poin penting permintaan kami," ujar Rahman.

Gibran akhirnya menemui para driver ojol tersebut setelah pertemuan dimulai oleh sespri. Ia hanya menitipkan pesan untuk membantu pemerintah menjaga kondisi tetap kondusif.

"Karena demo ini sudah tidak murni, karena sudah terjadi penjarahan dan pembakaran," katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us