Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Daftar 40 Kota yang Akan Dimajukan AMIN Agar Bisa Selevel Jakarta

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika berkampanye di daerah Indramayu, Jawa Barat pada 23 Desember 2023. (Dokumentasi tim media AMIN)
Capres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika berkampanye di daerah Indramayu, Jawa Barat pada 23 Desember 2023. (Dokumentasi tim media AMIN)

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menjelaskan konsep 40 kota yang hendak dimajukan agar sejajar dengan Jakarta. Ke-40 kota itu, kata Anies, tercakup di dalam visi dan misi bernama '8 sayap kemajuan.' 

Namun, Anies menggarisbawahi bahwa ke-40 kota itu bukan bermakna dibangun dari nol layaknya Ibu Kota Negara Nusantara (IKN). Konsep yang ingin diwujudkan bersama Muhaimin Iskandar yaitu mendorong kemajuan 40 kota di seluruh Indonesia yang sudah ada. 

"Jadi, bukan membangun (kota) dari nol kotanya. Kemajuan itu bukan didorong dengan membangun kota baru. Tapi, dengan memajukan 40 kota yang sekarang sudah ada dinaikkelaskan, sehingga mereka menjadi penggerak perekonomian di seluruh wilayah Indonesia," ujar Anies ketika berbicara di Semarang pada Minggu (24/12/2023) malam, dikutip dari YouTube. 

Ia memberikan contoh sejumlah kota yang hendak didorong maju mulai dari Semarang, Purwokerto, hingga Cilacap. Kota-kota itu didorong, kata Anies, untuk menggerakan perekonomian di sekitarnya. 

"Jadi, konsepnya lain dari IKN. IKN itu lahan kosong dibangun dan dijadikan kota. Kalau konsep kami, kota yang didorong kemajuannya," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Sehingga, materi yang disampaikan oleh Muhaimin Iskandar di debat perdana cawapres didasarkan pada data yang ada. Selama kota-kota di sekitar tidak digerakan, maka tidak akan ada kemajuan perekonomian. 

1. Daftar 40 kota yang hendak dimajukan oleh Anies-Muhaimain

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika menjelaskan 40 kota agar bisa maju sama dengan Jakarta. (Tangkapan layar YouTube KIB)
Capres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika menjelaskan 40 kota agar bisa maju sama dengan Jakarta. (Tangkapan layar YouTube KIB)

Berdasarkan pemaparan dari slide presentasi Anies, berikut daftar 40 kota yang bakal dimajukan seandainya AMIN menang pemilu:

  1. Banda Aceh
  2. Medan Metropolitan
  3. Padang
  4. Batam
  5. Pekanbaru
  6. Jambi
  7. Palembang
  8. Pangkal Pinang
  9. Bengkulu
  10. Bandarlampung
  11. Serang
  12. Metropolitan Jakarta
  13. Metropolitan Bandung Raya
  14. Cirebon
  15. Metropolitan Semarang
  16. Cilacap
  17. Malang
  18. Metropolitan Surabaya
  19. Metropolitan Denpasar
  20. Yogyakarta
  21. Surakarta
  22. Metropolitan Balikpapan
  23. Tarakan
  24. Palangkaraya
  25. Banjarmasin
  26. Pontianak
  27. Ternate-Sofifi
  28. Ambon
  29. Mataram
  30. Kupang
  31. Jayapura
  32. Timika
  33. Palu
  34. Metropolitan Makassar
  35. Mamuju
  36. Kendari
  37. Gorontalo
  38. Manado-Bitung
  39. Sorong
  40. Merauke

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, ke-40 kota itu dipilih berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah tersebut.

Anies menjelaskan, PDRB kota-kota di Indonesia menunjukkan besaran yang berbeda. Jakarta menjadi kota dengan tingkat PDRB terbesar. 

"Sementara, kota-kota lain kecil-kecil (nilai PDRB). Makin ke timur semakin jauh dari (PDRB) di Pulau Jawa. Karena itu, kami melihat strategi ke depan yakni meningkatkan kota-kota yang ada sekarang untuk menjadi kota yang memiliki kemampuan ekonomi lebih tinggi," kata Anies. 

Di kota-kota tersebut dibangun fasilitas, transportasi umum yang lebih baik dan infrastruktur kegiatan usaha yang lebih baik.

"Tujuannya agar kota-kota ini naik kelas," tutur dia lagi. 

2. Anies bela Cak Imin di debat perdana cawapres

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di SMESCO, Jakarta Selatan. (www.instagram.com/@cakiminow)
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di SMESCO, Jakarta Selatan. (www.instagram.com/@cakiminow)

Lebih lanjut, Anies kembali membela pasangannya Muhaimin yang banyak di-bully di media sosial karena dianggap tidak optimal dalam memberikan penjelasan tentang konsep 40 kota tersebut. Anies menyebut, tidak ada yang keliru dari penjelasan pria yang akrab disapa Cak Imin itu. 

"Jadi, apa yang disampaikan oleh Gus Imin itu sahih berdasarkan studi. Bukan imajinasi dan bukan selera. Itu teknokratik, ada argumennya. Kami siap berdebat karena karyanya dengan gagasan bukan tanpa gagasan," ujar Anies. 

Alasan lain mengapa paslon dengan julukan AMIN itu ingin memajukan 40 kota lantaran berdasarkan studi, saat ini 57 persen penduduk Indonesia bermukim di daerah perkotaan.

"Sementara, di tahun 2050, 75 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Bila kita tidak meng-upgrade kota-kota ini, maka kita akan mengalami problem yang sama seperti di Surabaya," tutur dia. 

3. Anies jelaskan angin bisa jadi biang kerok udara di Singapura memburuk

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika berbicara di Semarang. (Tangkapan layar YouTube KIB)
Capres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika berbicara di Semarang. (Tangkapan layar YouTube KIB)

Di forum itu, Anies juga menjelaskan pernyataannya soal angin yang menjadi salah satu penyebab kondisi udara di DKI Jakarta memburuk. Gara-gara hal itu, Anies kemudian diolok-olok di media sosial lantaran menyalahkan angin. Ia mengambil contoh kondisi di Singapura yang pernah tertutup kabut asap akibat kiriman dari Indonesia. 

"Pernah dengar gak berita bahwa Singapura pernah tertutup asap akibat kebakaran hutan? Berarti, di dalam Singapura ada hutan yang terbakar ya? Kalau ada orang yang tidak mau menerima argumen soal angin, berarti kita harus mengatakan di dalam Singapura ada kebakaran hutan sehingga seluruh Singapura tertutup asap. Mau gak kita terima argumen itu? Masuk akal tidak? Gak masuk akal," kata Anies. 

Ia menegaskan, Negeri Singa tidak ada lagi hutan. Sehingga, mustahil untuk terjadi kebakaran hutan. 

"Kok bisa seluruh Singapura tertutup asap? Karena berarti ada tempat lain yang mengalami kebakaran hutan. Terus, asapnya ke mana? Terbawa oleh angin! Sehingga sampai ke Singapura. Lalu, mau bilang lagi jangan salahkan angin?" tanyanya. 

Ia pun berpesan agar jangan pernah merendahkan akal sehat dan data. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us