Ini Pernyataan Kontroversi Ahmad Dhani yang Bernada Rasis dan Seksis

- Ahmad Dhani mengusulkan naturalisasi pemain asing tua menikah dengan WNI untuk melahirkan pemain sepak bola berkualitas.
- Dhani juga menyarankan agar mengurangi pemain asing 'bule' dan memilih ras yang mirip dengan Indonesia, seperti Korea atau Afrika.
- Komnas Perempuan mengecam pernyataan Dhani yang dianggap seksis, rasis, dan melecehkan perempuan serta bertentangan dengan UU CEDAW.
Jakarta, IDN Times - Dianggap rasis dan seksis terhadap perempuan, anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra, Ahmad Dhani, menuai sorotan dan kecaman publik, usai mengutarakan usulannya soal naturalisasi pemain Timnas Indonesia saat rapat di Komis X DPR RI, Jakarta, Kamis, 6 Maret 2025.
Di antara pernyataan Ahmad Dhani yakni terkait naturalisasi bisa berupa pemain asing yang sudah tua menikah dengan Warga Negara Indonesia (WNI), sehingga menghasilkan keturunan yang bisa dilatih menjadi pemain sepak bola yang baik.
1. Deretan pernyataan Ahmad Dhani yang menuai kontroversi

Beberapa pernyataan Ahmad Dhani yang kontroversi soal naturalisasi di antaranya ia mengusulkan WNI menikah dengan pemain asing yang sudah tua, hingga memiliki keturunan yang bisa dilatih menjadi pemain sepak bola terbaik.
“Naturalisasi tidak harus pemain. Misalnya, pemain bola yang usianya di atas 40 tahun, bisa naturalisasi, lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia agar menghasilkan keturunan dan anaknya dapat kita harapkan untuk menjadi pemain bola yang bagus,” ujar Dhani.
“Mungkin yang duda, kita carikan jodoh di Indonesia, Pak. Apalagi, kalau Muslim kan bisa empat istrinya,” sambung dia.
Selain itu, Dhani juga mengusulkan agar mengurangi pemain asing dengan istilah yang bernada rasisme.
“Usul saya, kurangi pemain 'bule', karena untuk Indonesia kurang enak dilihat. Kalau bisa cari dari ras yang mirip dengan kita, entah itu dari Korea atau Afrika,” kata mantan pentolan band Dewa 19.
2. Komnas Perempuan kecam objektifikasi perempuan

Dilansir dari laman resmi Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), mengecam pernyataan Ahmad Dhani yang dinilai seksis, karena melecehkan perempuan, merendahkan martabat Indonesia, dan bersifat rasis.
Menurut Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, usulan Ahmad Dhani tentang pemain sepak bola berusia 40 tahun, yang mungkin duda agar dijodohkan dengan perempuan Indonesia agar menghasilkan keturunan, justru menganggap perempuan sekadar mesin reproduksi dan objek seksual suami.
3. Poligami, seksisme, dan bias rasial

Usulan Ahmad Dhani agar pemain naturalisasi dapat beristri empat bagi yang beragama Islam, menurut Andy, Indonesia sendiri telah mengatur secara ketat dalam undang-undang tentang ketentuan dan prasyarat poligami, guna meminimalisir eksploitasi serta keuntungan salah satu pihak.
Selain seksis, kata Andy, pernyataan yang dilontarkan Ahmad Dhani bernada rasis yang menilai kualitas laki-laki pemain sepak bola dari luar negeri memiliki sifat genetik yang lebih baik dibandingkan dari Indonesia. Kalimat rasis tampak pada penekanan agar naturalisasi tidak kepada yang 'bule' karena ras Eropa memiliki genetik yang berbeda dengan kebanyakan orang Indonesia.
4. Pernyataan seksis langgar komitmen Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan gender

Pernyataan bernada seksis Ahmad Dhani, kata Andy, juga berlawanan dengan komitmen Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, sebagaimana yang ditegaskan dalam UU Nomor 7 Tahun 1984, tentang ratifikasi konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) dan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-5.
CEDAW menegaskan pejabat publik dan pembuat kebijakan di negara yang telah meratifikasinya harus menghindari tindakan diskriminasi terhadap perempuan, serta mengambil langkah nyata untuk menghapuskan ketidakadilan gender.