Ini Skema Kenaikan Tarif Air Bersih PAM Jaya yang Segera Berlaku 2025

Jakarta, IDN Times - Selain Pajak Pertambahan Nilai (PPN), warga Jakarta juga bakal dihadapkan kenaikan tarif air bersih yang dikelola PAM Jaya. Kenaikan tarif ini dimulai pada Januari 2025, tetapi mulai dimasukan dalam tagihan warga per Maret 2025.
Direktur utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan kenaikan tarif air bersih dibutuhkan untuk menyambung semua pipa distribusi air bersih. Apalagi warga di bagian barat dan utara Jakarta sangat membutuhkan air bersih.
"Insyaallah, bila pipanya baru, maka airnya sudah sampai ke tahap siap minum," ujar Arief di Pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat, kemarin.
Arief mengaku juga memiliki data kebutuhan air minum dan bersih, yang selama ini dibeli dalam bentuk galon per bulannya mencapai Rp400 ribu hingga Rp1 juta.
"Nanti dengan adanya tarif PAM, mereka bisa terbantu dari sisi ekonomi," tutur dia.
PAM, kata Arief, juga mengejar target pemasangan seluruh pipa air bersih ke lebih dari 2 juta pelanggan pada 2030. Lalu, berapa kenaikan tarif air bersih yang mulai diberlakukan pada 2025?
1. Perbandingan tarif baru dengan tarif yang kini berlaku

Arief mengatakan tidak semua kelompok konsumen PAM mengalami kenaikan tarif bersih. Khusus untuk kelompok pelanggan yang masuk kategori KI, untuk penggunaan 0-10 m³ air justru mengalami penurunan tarif.
Harga saat ini untuk penggunaan air 10 m³ mencapai Rp1.050/m³. Namun, harga yang baru untuk penggunaan air 10 m³ dikenakan tarif Rp1.000.
"Bahkan, ini mengalami penurunan tarif Rp50. Di tarif 0-10 m³ di kelompok masyarakat KI, tarifnya rata-rata sama Rp1.000," tutur dia.
Kecuali kelompok bangunan instansi pendidikan pemerintah yang mengalami kenaikan tarif 10 m³ menjadi Rp3.400.
"Tarif lama pun sudah diberlakukan progresif," katanya.
Berikut detail tarif baru air bersih PAM Jaya:
A. Kelompok pelanggan KI (bangunan sosial, rumah tangga sangat sederhana I, hidran kebakaran)
- Penggunaan air 0-10 m³: Rp1.000/m³
- Penggunaan air 11-20 m³: Rp1.500/m³
- Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp1.700/m³
B. Kelompok pelanggan di rumah susun sangat sederhana
- Penggunaan air 0-10 m³: Rp1.000/m³
- Penggunaan air 11-20 m³: Rp2.000/m³
- Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp3.000/m³
C. Kelompok pelanggan rumah tangga sangat sederhana II
- Penggunaan air 0-10 m³: Rp1.500/m³
- Penggunaan air 11-20 m³: Rp3.000/m³
- Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp5.550/m³
D. Kelompok pelanggan rumah susun sederhana sewa-pemerintah
- Penggunaan air 0-10 m³: Rp1.050/m³
- Penggunaan air 11-20 m³: Rp7.450/m³
- Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp7.450/m³
E. Kelompok pelanggan rumah tangga sederhana I
- Penggunaan air 0-10 m³: Rp3.550/m³
- Penggunaan air 11-20 m³: Rp6.750/m³
- Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp7.500/m³
F. Kelompok pelanggan rumah tangga sederhana II
- Penggunaan air 0-10 m³: Rp4.000/m³
- Penggunaan air 11-20 m³: Rp7.500/m³
- Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp9.500/m³
G. Kelompok pelanggan rumah tangga menengah I
- Penggunaan air 0-10 m³: Rp4.900/m³
- Penggunaan air 11-20 m³: Rp9.500/m³
- Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp12.500/m³
H. Kelompok pelanggan rumah tangga menengah II
- Penggunaan air 0-10 m³: Rp6.000/m³
- Penggunaan air 11-20 m³: Rp10.500/m³
- Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp14.000/m³
I. Kelompok pelanggan rumah tangga di atas menengah I
- Penggunaan air 0-10 m³: Rp6.825/m³
- Penggunaan air 11-20 m³: Rp12.500/m³
- Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp17.500/m³
J. Kelompok pelanggan rumah tangga di atas menengah II
- Penggunaan air 0-10 m³: Rp8.600/m³
- Penggunaan air 11-20 m³: Rp15.000/m³
- Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp20.000/m³
2. Simulasi pengenaan tarif untuk rumah tangga sangat sederhana dan sederhana

Arief juga membuat simulasi nilai tagihan bagi kelompok pelanggan yang masuk kategori rumah tangga sangat sederhana, dan rumah tangga sederhana. Dengan asumsi penggunaan air per bulan mencapai 30 m³, maka di akhir bulan pelanggan membayar tarif baru mencapai Rp46.695. Sedangkan, dengan tarif lama, pelanggan hanya membayar Rp41.810.
"Jadi, sebulan naiknya Rp5.000," kata sia.
Sedangkan, untuk kelompok pelanggan rumah tangga sederhana dengan penggunaan air bersih mencapai 30 m³, maka tarif baru per bulan yang harus dibayarkan mencapai Rp151.060. Ada kenaikan Rp5.000 dibandingkan tarif pada 2024.
"Kenaikan angka Rp5.000 masih sangat reasonable, masih bisa diurai bagi masyarakat," tutur dia.
PT PAM Jaya, kata Arief, juga akan menginvestasikan kelompok rumah tangga sangat sederhana dan rumah tangga sederhana sebesar Rp72 miliar.
"Kebijakan ini sudah dipertimbangkan secara masak-masak, bahwa kelompok yang memang harus dibantu tetap akan kami bantu," imbuhnya.
3. PT PAM Jaya klaim dengan menaikkan tarif air bersih bisa bantu penghematan ekonomi masyarakat

Di sisi lain, Arief menyadari rencana kenaikan tarif air bersih ini sempat diprotes anggota DPRD di Komisi B. Tetapi, ia mengklaim setelah diberi penjelasan, anggota DPRD bisa memahami alasan di balik kenaikan tarif air bersih.
Justru, kata Arief, kenaikan tarif air bersih masih dalam batas kemampuan finansial masyarakat Jakarta. Sebab, sehari-hari mereka mengeluarkan biaya sekitar Rp400 ribu hingga Rp1 juta untuk membeli air minum galon.
"Ingat, 30 m³ itu sama dengan 30 ribu liter. Bayar penggunaan air 30 m³ untuk kelompok pelanggan rumah tangga sangat sederhana dan sederhana kurang dari Rp50 ribu per bulan. Malah, masyarakat bisa melakukan penghematan terhadap ekonomi," kata Arief.
Sebab ke depan, kata Arief, jaringan air bersih yang didapat masyarakat yang dijanjikan PT PAM Jaya, bisa langsung diminum.