Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

IPB Beri Gelar Sarjana kepada Mahasiswa yang Gugur di Ekspedisi Patriot

ilustrasi gedung IPB (youtube.com/IPB TV)
ilustrasi gedung IPB (youtube.com/IPB TV)
Intinya sih...
  • Anggit Wicaksana akan diwisuda pada 29 Oktober 2025 sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya selama menjadi mahasiswa IPB University.
  • IPB mengapresiasi Kementrans yang pulangkan jenazah Bimo kurang dari 24 jam setelah dinyatakan meninggal, serta mengundang kedua orang tuanya untuk menerima ijazah.
  • Mentrans Iftitah Sulaiman mengapresiasi keputusan IPB University yang tetap memberikan gelar Sarjana Pertanian (S.P) untuk almarhum Bimo sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi dan kerja kerasnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Rektor IPB University Arif Satria tetap memberikan gelar sarjana untuk Anggit Bima Wicaksana alias Bimo, mahasiswa yang gugur dalam program Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Kementerian Transmigrasi (Kementrans) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat Daya, pada Selasa (21/10/2025). Keputusan ini didasari karena kerja keras, keikhlasan, dan ketulusan Bimo dalam menjalankan tugas ekspedisi dengan penuh kesungguhan.

"Kami mencermati prestasi dan catatan akademik yang ada, maka pada kesempatan ini saya sampaikan bahwa Saudara Anggit Bima Wicaksana kami nyatakan lulus sebagai sarjana,” ujar Arif, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (24/10/2025).

1. Anggit akan diwisuda 29 Oktober 2025

WhatsApp Image 2025-10-23 at 14.22.20 (2).jpeg
Mentrans M. Iftitah Sulaiman pimpin pemakaman jenazah mahasiwa IPB yang meninggal di FakFak Papua Barat Daya. (Dok. Kementerian Transmigrasi)

Anggit Wicaksana dikenal aktif selama masih menjadi mahasiswa di IPB University. Ia dikenal aktif sebagai Ketua Angkatan Ilmu Tanah 58, Badan Pengawas HMIT, Koordinator Lapangan Fakultas Pertanian, dan Asisten Praktikum Praksis Survei, Pemetaan, dan Evaluasi Lahan. Tak hanya itu, Bimo juga Koordinator TEP dari IPB University.

Atas dedikasi dan berbagai prestasinya, Rektor IPB mengundang kedua orang tua almarhum untuk menghadiri acara wisuda pada 29 Oktober 2025 di kampus IPB, Bogor, guna menerima ijazah atas nama putra mereka.

“Kami ingin mengundang kedua orang tua beliau untuk menerima ijazah atas nama almarhum, bersama dengan teman-teman lain yang telah menuntaskan tugas akademiknya,” kata dia.

2. IPB apresiasi Kementrans yang pulangkan jenazah Bimo

WhatsApp Image 2025-10-23 at 14.22.19 (2).jpeg
Mentrans M. Iftitah Sulaiman pimpin pemakaman jenazah mahasiwa IPB yang meninggal di FakFak Papua Barat Daya. (Dok. Kementerian Transmigrasi)

Arif mengapresiasi Mentrans Iftitah beserta jajaran yang telah berupaya maksimal memulangkan jenazah Bimo dari Kawasan Transmigrasi Bomberay, Fakfak, Papua Barat, ke rumah duka di kawasan Bintaro kurang dari 24 jam sejak dinyatakan meninggal.

"Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri, Bapak Sekjen, serta seluruh jajaran Kementerian Transmigrasi, juga kepada Bapak WR1 dan tim yang telah memberikan dukungan luar biasa, perhatian, dan penghargaan, sehingga putra terbaik kami ini mendapatkan apresiasi yang begitu besar," kata dia.

3. Mentrans apresiasi IPB University tetap beri gelar sarjana untuk Bimo

WhatsApp Image 2025-10-23 at 14.22.21 (1).jpeg
Mentrans M. Iftitah Sulaiman pimpin pemakaman jenazah mahasiwa IPB yang meninggal di FakFak Papua Barat Daya. (Dok. Kementerian Transmigrasi)

Menteri Transmigrasi (Mentrans), M Iftitah Sulaiman mengapresiasi keputusan IPB University yang tetap menganugerahkan gelar Sarjana Pertanian (S.P) untuk almarhum Bimo setelah gugur dalam Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat Daya.

Iftitah menilai, pemberian gelar kehormatan tersebut bentuk pengakuan atas dedikasi, kerja keras, dan pengabdian almarhum yang telah memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan wilayah transmigrasi dan kesejahteraan masyarakat di pelosok negeri.

“Insyaallah nanti almarhum, Saudara Anggit Bima Wicaksana juga akan diberikan gelar sarjana pertanian dan insyaallah nanti pada bulan ini akan dilaksanakan wisuda. Dimohon kepada kedua orang tua juga untuk bisa hadir,” kata Iftitah.

Iftitah berpesan kepada seluruh Patriot yang masih bertugas, agar melanjutkan semangat perjuangan almarhum Anggit. Dia memgatakan, pengabdian di wilayah transmigrasi bukan sekadar program kerja, melainkan panggilan nurani untuk membangun Indonesia dari garis depan.

"Tugas kalian bukan sekadar meneruskan program, tetapi menjaga nyala pengabdian karena selama kalian berdiri tegak di tanah-tanah transmigrasi, nama Bimo tidak akan pernah mati," kata Iftitah.

"Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu proses evakuasi dan pemakaman almarhum," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in News

See More

Momen Bahlil Pamer Sepatu UMKM Kementerian ESDM: Harganya Rp250 Ribu

24 Okt 2025, 16:01 WIBNews