Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mahasiwa IPB Meninggal Dunia saat Ikut Ekspedisi Patriot Kementrans

ilustrasi IPB
ilustrasi IPB (youtube.com/IPB TV)
Intinya sih...
  • Kementrans pastikan ambil tanggung jawab penuh atas meninggalnya Anggit.
  • Kementrans melakukan visum jenazah dan segera memulangkan jenazah Anggit kepada keluarganya.
  • Ekspedisi Patriot merupakan salah satu program unggulan Kementerian Transmigrasi untuk memetakan potensi ekonomi di 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Mahasiswa IPB University, Anggit Bima Wicaksana, meninggal dunia saat mengikuti Program Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Kementerian Transmigrasi (Kementrans) di Tomage, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Anggit meninggal dunia dalam insiden kecelakaan lalu lintas pada Selasa (21/10/2025). Mahasiswa program studi Manajemen Sumberdaya Lahan IPB, angkatan 2021 itu meninggal saat menjalankan tugas pengabdiannya dalam kegiatan evaluasi kawasan transmigrasi di Bomberey, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Menteri Transmigrasi (Mentrans), M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyampaikan duka cita dan merasa sangat kehilangan. Anggit merupakan sosok berdedikasi yang meninggal dalam pengabdiannya.

“Ini bukan hanya kehilangan bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga bagi seluruh keluarga besar Kementerian Transmigrasi,” ujar Iftitah dalam keterangan resmi.

1. Kementrans pastikan ambil tanggung jawab penuh

Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara dan Wakil Menteri Viva Yoga (IDN Times/Aryodamar)

Kementrans memastikan bertanggung jawab penuh untuk pemulangan jenazah Anggit dan mendampingi keluarga hingga seluruh proses selesai. Ia memastikan jenazah dapat segera diterima keluarga.

Jajaran Kementrans turut mendoakan Anggit agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta memohon agar keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.

"Kementerian Transmigrasi akan mengurus dan memastikan prosesi pemakaman berjalan dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk penghormatan terakhir atas dedikasi dan pengabdian beliau,” kata dia.

2. Kementrans melakukan visum jenazah Anggit

Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman.
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman. (Dokumentasi Kementerian Transmigrasi)

Kementrans terus berkoordinasi dengan Tim Ekspedisi Patriot lainnya, Pemerintah Daerah, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), TNI AU, dan pihak maskapai untuk memperlancar proses pemulangan jenazah Anggit.

Iftitah menyebut sejak menerima kabar duka meninggalnya Anggit, pihaknya langsung bergerak cepat untuk melakukan proses visum terhadap jenazah.

“Sejak kabar duka kami terima, tim kami di Fakfak bersama Dinas Transmigrasi setempat dan aparat terkait langsung bergerak cepat melakukan proses visum dan menyiapkan pemulangan jenazah," kata dia.

"Saat ini kami tengah mengerahkan seluruh daya dan upaya agar jenazah dapat tiba di rumah duka secepat-cepatnya,” sambung Iftitah.

3. Tentang Program Tim Ekspedisi Patriot

13 Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Sumatera (Itera) Terpilih Mengikuti Ekspedisi Patriot yang Digagas Kementerian Transmigrasi dan Institut Teknologi Bandung (ITB)
13 Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Sumatera (Itera) Terpilih Mengikuti Ekspedisi Patriot yang Digagas Kementerian Transmigrasi dan Institut Teknologi Bandung (ITB) (Dok/Humas Itera)

Ekspedisi Patriot merupakan salah satu program unggulan Kementerian Transmigrasi untuk memetakan potensi ekonomi di 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan meneliti potensi wilayah sekaligus mengembangkan komoditas unggulan, agar transmigrasi menjadi pusat ekonomi baru berbasis industrialisasi, hilirisasi, dan investasi.

Tim Ekspedisi Patriot merupakan salah satu program strategis Kementerian Transmigrasi yang menugaskan peneliti muda ke daerah transmigrasi, untuk mengkaji potensi sumber daya, mengidentifikasi komoditas unggulan, dan merumuskan strategi pengembangan kawasan.

Program ini dimulai pada 2025, seiring dengan agenda pemerintah menjadikan transmigrasi sebagai lokomotif pembangunan berbasis pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Daftar Susunan Komite Pengarah NEK: Zulhas Ketua, Airlangga-AHY Wakil

22 Okt 2025, 00:12 WIBNews