Jadi Perhatian, Sutiaji Akui Ada Keterlambatan Input Data COVID-19

Malang, IDN Times - Pemerintah pusat resmi kembali memperpanjang PPKM level 1-4 sampai dengan 16 Agustus. Berdasarkan evaluasi PPKM sebelumnya, pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada dua wilayah yakni Malang Raya dan Bali. Dua wilayah tersebut mendapat perhatian khusus lantaran dinilai belum mampu menekan kasus COVID-19 selama pelaksanaan PPKM darurat hingga level 1-4.
1. Langsung kumpulkan Puskesmas dan Camat

Setelah mendapat evaluasi tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji langsung mengumpulkan lurah dan camat di Balai Kota Malang. Para puskesmas dan camat itu diminta mencocokkan data pasien COVID-19 di masing-masing wilayahnya guna memastikan bahwa tak ada perbedaan data yang masuk dengan fakta di lapangan. Pasalnya, salah satu penyebab Kota Malang masih menjadi sorotan adalah sinkronisasi data yang terhambat.
"Ternyata masih banyak data yang belum terinput secara maksimal. Terutama berkaitan dengan data kesembuhan pasien. Hal itu mempengaruhi penilaian data secara keseluruhan," urainya Selasa (10/8/2021).
2. Banyaknya kasus baru karena penambahan data terlambat

Orang nomor satu di Kota Malang itu menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir memang penambahan kasus baru di Kota Malang sangat banyak. Namun, penambahan kasus yang cukup banyak itu salah satunya dikarenakan keterlambatan input data. Ia mencontohkan bahwa laporan yang seharusnya diinput hari ini, tetapi karena terlambat akhirnya diikutkan keesokan harinya bahkan lusa.
Hal itulah yang menyebabkan penambahan kasus seolah tak terkendali. Ia mencontohkan bahwa dalam lima hari terakhir terdapat penambahan 654 kasus baru. Tetapi Sutiaji menyebut bahwa dari sebelas RS rujukan warga Kota Malang yang dirawat hanya berada di angka 285. Hal ini salah satunya karena keterlambatan input data.
"Padahal sebenarnya data nama dimasukkan itu orangnya ada yang sudah sembuh. Makanya kami kumpulkan semua puskesmas dan camat untuk saling mencocokkan data ini," imbuhnya.
3. Siapkan perbaikan data untuk sambut Menko Marvest

Lantaran hal tersebut dalam waktu dekat, Sutiaji mengonfirmasi bahwa Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir akan datang ke Malang. Tujuannya, untuk melihat langsung sejauh mana penanganan COVID-19 di Malang Raya. Terutama terkait permasalahan yang dihadapi selama PPKM berlaku.
"Tentu kami siapkan data terkait apa yang sudah dilakukan. Serta perbaikan input data pasien agar data yang dipublish sesuai dengan yang ada di lapangan," sambungnya.
4. Bukan hanya sekali terjadi

Terlepas dari itu, Sutiaji menyebut bahwa keterlambatan input data ini bukan hanya terjadi kali ini saja. Pada tahun 2020 lalu, hal itu sempat terjadi. Untuk itu, Sutiaji mengupayakan agar kali ini perbaikan input data itu bisa dilakukan secara menyeluruh.
"Tahun 2020 lalu juga sempat kami minta untuk mencocokkan data juga," pungkasnya.