Jawab Isu Reshuffle, Gerindra: Dukungan PDIP Penting

- PDIP mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dalam berbagai kebijakan dan keputusan selama lima tahun mendatang.
- Sejak awal, PDIP menyatakan sikap akan mendukung pemerintah meski tidak secara resmi berada di dalam kabinet.
- Megawati Soekarnoputri, mantan presiden dan Ketua Umum PDIP, bertemu dengan Prabowo untuk memberikan pandangan terkait jalannya pemerintahan.
Jakarta, IDN Times - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani buka suara mengenai isu reshuffel Kabinet Merah Putih dan bergabungnya PDIP di pemerintahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Sejatinya, menurut Muzani, dukungan PDIP sangat penting bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai macam kebijakan dan keputusan yang akan diambil selama lima tahun mendatang.
"Tentu saja bagi kami penting artinya dukungan dan support dari PDI Perjuangan," kata Muzani di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Isu reshuffle ini di Kabinet Merah Putih kembali menguap setelah adanya pertemuan Prabowo dan Megawati. Tak hanya itu, isu reshuffle juga semakin kuat usai muncul kabar Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi diminta mundur dari jabatannya setelah kasus "kepala babi".
1. PDIP sejak awal dukung pemerintah meski di luar kabinet

Sejak awal Prabowo Subianto mengucapkan sumpah janji di hadapan MPR RI pada 20 Oktober 2024, PDIP memang telah menyatakan sikap akan mendukung pemerintah meski tidak secara resmi berada di dalam kabinet.
Muzani mengatakan PDIP masih konsisten menunjukkan sikap tersebut sampai hari ini. Dengan demikian, kata dia dukungan PDIP bagi berjalannya pemerintahan Prabowo itu memang sangat penting.
"Dan itu yang sekarang dilakukan oleh PDI Perjuangan," ujarnya.
2. Sambut baik pertemuan lanjutan Megawati-Prabowo

Lebih lanjut, Muzani mengaku menyambut baik, ihwal rencana pertemuan lanjutan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Pendek kata bahwa pertemuan di antara kedua pemimpin saya kira baik," kata dia.
Menurut dia, Prabowo membutuhkan pandangan dari berbagai tokoh untuk menjalankan pemerintahan selama lima tahun ke depan. Terlebih, dia mengatakan, Megawati juga merupakan mantan presiden.
"Apalagi Bu Megawati pernah menjadi Presiden Republik Indonesia yang kelima sehingga pengalaman beliau tentu saja perlu untuk didengarkan bagaimana mengelola bangsa dan negara yang besar," kata dia.
3. Dasco benarkan ada pertemuan Prabowo-Megawati

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (8/4/2025) malam. Dasco termasuk pihak yang diajak mendampingi Prabowo untuk ikut menemui Mega di kediamannya.
"Memang ada pertemuan silaturahmi antara Pak Prabowo dan Bu Megawati di kediaman Ibu Mega di Teuku Umar. Pertemuan itu dalam rangka silaturahmi hari Idul Fitri," ujar Dasco.
Ia menegaskan, meski jarang terlihat berjumpa di ruang publik tetapi hubungan Prabowo dan Mega selama ini baik-baik saja dan tetap bersahabat.
"Pertemuan semalam itu adalah pertemuan kekeluargaan, keakraban dan hangat. Tak terasa waktu berjalan lumayan lama dan banyak yang dibahas oleh kedua tokoh ini," tutur dia.