Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jemaah Haji Jangan Khawatir, Kartu Nusuk Digital Berlaku di Makkah

Pihak syarikah saat membagikan kartu Nusuk kepada jemaah haji asal Indonesia di hotel Madinah, Arab Saudi, Jumat (16/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)
Intinya sih...
  • Kartu nusuk digital bisa digunakan oleh jemaah haji untuk akses masuk ke Makkah dan prosesi puncak haji di Arafah, Musdalifah, dan Mina (Armuzna).
  • Jemaah haji yang belum memiliki kartu nusuk dapat mengunduh versi digital melalui platform Tawakalna setelah mendarat di Bandara Jeddah.
  • Pemerintah Arab Saudi telah mengizinkan kartu nusuk digital berfungsi untuk akses masuk wilayah Makkah, termasuk Armuzna, dengan persyaratan terdaftar di Nusuk Digital.

Madinah, IDN Times - Jemaah haji yang belum mendapatkan kartu nusuk tidak perlu khawatir. Kini, nusuk digital sudah bisa digunakan untuk akses masuk ke kota Makkah, sekaligus untuk prosesi puncak haji di Arafah, Musdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Jadi kalau belum mendapatkan kartu nusuk, termasuk yang masih ada di tanah air, itu bisa didapatkan versi digital saat mendarat di Bandara Jeddah,” ungkap Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, saat mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Jumat, 23 Mei 2025.

Hilman tiba di Jeddah sekitar pukul 18.00 Waktu Arab Saudi (WARS) bersama Direktur Bina Haji, Mustain Ahmad; Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Muhammad Zain; Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Nugraha Stiawan; Karo Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Ahmad Fauzin.

1. Jemaah haji bisa mengunduh platform Tawakalna untuk mendapat nusuk digital

Ilustrasi - Jemaah haji Indonesia tiba di Bandara Jeddah, Arab Saudi. (Media Center Haji)

Hilman menjelaskan pemerintah Arab Saudi telah mengizinkan kartu nusuk digital berfungsi untuk akses masuk wilayah Makkah, termasuk Armuzna.

Tapi untuk mendapatkan kartu digital, Hilman berharap, jemaah haji bisa mengunduh platform Tawakalna. Dengan memasukkan data jemaah haji ke aplikasi ini, maka akan terdaftar di Nusuk Digital.

2. Kartu nusuk meningkat signifikan untuk jemaah haji

Potret penyerahan kartu Nusuk di Jakarta dan Surabaya (Kemenag.go.id)

Hilman menjelaskan, saat ini perkembangan kartu nusuk untuk jemaah haji meningkat signifikan, di angka 92 hingga 99 persen di masing-masing syarikah. Dia memastikan syarat nusuk juga diberlakukan kepada jemaah haji seluruh dunia.

“Sebenarnya sudah hampir rampung tapi masih ada yang terkendala, makanya kami sosialisasikan versi digital apabila masih ada jemaah yang belum mendapatkan dalam bentuk kartu,” ujarnya.

Kartu nusuk merupakan kartu yang wajib dimiliki jemaah haji, untuk bisa masuk ke Makkah. Saat ini, hampir semua pintu-pintu masuk Makkah diperiksa dengan ketat, baik jemaah yang datang dari Jeddah maupun Madinah. 

3. Tata ulang komposisi jemaah haji terpisah dengan keluarga atau pendampingnya

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief (Dok. Kemenag)

Terkait pelayanan, Kemenag tengah memperkuat pelayanan lewat syarikah yang sudah berlangsung. Tetapi, kata Hilman, pihaknya terus berjuang untuk menata ulang komposisi jemaah haji yang masih tertinggal dan terpisah dengan kekuarga, baik suami-istri dan anak, maupun lansia atau disabilitas dengan pendampingnya.

“Sebagian dari mereka ada yang sudah melaporkan, tetapi masih ada yang belum. Karena itu kami mohon kepada jemaah untuk berinisiatif untuk pindah, tetapi tetap melapor ke petugas agar tetap terdata,” ujar dia.

Hilman menyebut, sistem syarikah saat ini juga terbilang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Syarikah sebagai perusahaan penyedia layanan jemaah haji Arab Saudi sepenuhnya sudah diakreditasi dan terseleksi oleh Kerajaan Arab Saudi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us