Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jemaah Tertua Tiba di Madinah, Usianya Lebih dari Satu Abad

Mbah Hardjo saat tiba di Madinah, Kamis (16/5/2024). Dokumentasi Media Center Haji
Mbah Hardjo saat tiba di Madinah, Kamis (16/5/2024). Dokumentasi Media Center Haji

Madinah, IDN Times - Jemaah haji tertua di 2024, Hardjo Mislan (110), akhirnya tiba dengan selamat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Pria asal Ponorogo tersebut tiba pada Kamis (16/5/2024) dan langsung disambut oleh para petugas haji.

Hardjo yang terbang bersama kloter 19 Surabaya ini mengaku sehat. Dia bersyukur bisa tiba di Tanah Suci dengan selamat.

"Umur 110 tahun. Alhamdulilah sehat, kaki tidak sakit. Perut juga tidak sakit," katanya saat tiba.

1. Masih bisa jalan, Hardjo memilih pakai kursi roda

Mbah Hardjo saat tiba di Madinah, Kamis (16/52024). Dokumentasi Media Center Haji
Mbah Hardjo saat tiba di Madinah, Kamis (16/52024). Dokumentasi Media Center Haji

Meski sehat, Hardjo yang sebenarnya masih bisa berjalan memilih menggunakan kursi roda untuk menjaga stamina. Dia terlihat didorong oleh anak dan menantunya. Hardjo yang mendaftar pada 2019 lalu berangkat dengan tiga anggota keluarga lain, yakni anak, menantu, dan besannya. Pria kelahiran 1913 ini tak henti-henti mengucap syukur.

"Sudah sampai Arab merasa senang. Istri sudah meninggal lama. Yang mendaftarkan anak, sesuai keinginan saya," katanya.

2. Tergerak berhaji setelah pulang umrah

Mbah Hardjo saat tiba di Madinah, Kamis (16/5/2024). Dokumentasi Media Center Haji
Mbah Hardjo saat tiba di Madinah, Kamis (16/5/2024). Dokumentasi Media Center Haji

Saat hendak berangkat di embarkasi Surabaya Hardjo menceritakan tentang awal mula akhirnya mendaftar haji. Dia mengaku tergerak untuk mendaftar setelah umrah pada 2017.

Sepulang umrah, dia memantapkan hati untuk mendaftar haji. Dia bersyukur setelah lima tahun mendaftar akhirnya mendapat panggilan untuk berangkat ke Tanah Suci.

Untuk menyiapkan stamina dan kondisi fisiknya, setiap hari Mbah Mislan rajin berolahraga serta menjaga pola makan. Biasanya, dia jalan kaki agar kondisi tubuh tetap bugar.

3. Dulunya pejuang perang

Hardjo Mislan (109) menjadi Calon Jemaah Haji (CJH) tertua di Embarkasi Surabaya. (Dok. Humas PPIH Embarkasi Surabaya)
Hardjo Mislan (109) menjadi Calon Jemaah Haji (CJH) tertua di Embarkasi Surabaya. (Dok. Humas PPIH Embarkasi Surabaya)

Sementara, anak Hardjo, Sirmad, yang mendampingi berhaji menjelaskan jika bapaknya adalah anggota pejuang dari kalangan sipil. Setelah perang usai, Mbah Mislan memilih bertani. 

 "Setelah perang usai, Bapak menjadi petani dan pamong desa. Tapi, sekarang sudah tidak lagi karena sudah sangat sepuh," ungkap Sirmad.

Sirmad juga menuturkan bapaknya bisa berjalan tanpa tongkat. Meskipun terkadang dibantu dengan tongkat dikarenakan faktor usia.

"Ya, karena sepuh pakai tongkat. Tapi, juga bisa jalan tanpa tongkat," ujar Sirmad.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
Faiz Nashrillah
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us