Kabar Baik, Sekarang Ada Sekolah Tinggi Khonghucu Negeri di Indonesia

- Menag harap SETIAKIN dapat jadi jembatan ilmu pengetahuan
- Menag beberkan 3 pilar ajaran Khonghucu
- Nilai-nilai Ren, Li, Ba De harus jadi pedoman perilaku
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, meresmikan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (SETIAKIN). Perguruan tinggi tersebut berada di Pangkalan Baru, Bangka Belitung.
Nasaruddin mengatakan, ini merupakan perguruan tinggi negeri pertama di Indonesia untuk agama Khonghucu. Dalam sambutannya, Menag mengutip pepatah kuno.
"Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina," ujar Nasaruddin dalam keterangannya, dikutip Rabu (19/11/2025).
1. Menag harap SETIAKIN dapat jadi jembatan ilmu pengetahuan

Nasaruddin juga berharap, SETIAKIN bisa menjadi jembatan ilmu pengetahuan. Terutama dalam menyerap ilmu pengetahuan dan kearifan lokal dari China.
Menag juga berpesan agar umat beragama di Indonesia terus menjaga persatuan dan kesatuan.
"Tantangan kita adalah bagaimana kohesi sosial antar umat beragama bisa terwujud dengan baik," ucap dia.
2. Menag beberkan 3 pilar ajaran Khonghucu

Lebih lanjut, Nasaruddin membeberkan tiga pilar ajaran agama Khonghucu yang perlu diperhatikan civitas akademika. Tiga pilar itu yakni Ren, Li, dan Ba De.
Ren atau cinta kasih terhadap sesama, merupakan esensi dari ajaran konfusius yang mendorong umatnya untuk menyebarkan kasih sayang ke seluruh lapisan masyarakat guna mencapai kedamaian.
"Ini berkaitan dengan bagaimana memproteksi humanisasi menggunakan pendekatan bahasa keagamaan, merawat lingkungan hidup dengan bahasa agama, dan melakukan penghormatan kepada orang tua," ucap dia.
Kemudian Li, yang berarti kesusilaan dan ritual, mencakup dimensi etika dalam tingkah laku, norma sosial, serta pelaksanaan upacara keagamaan secara teratur. Menag menggarisbawahi pentingnya menghindari perbuatan yang tidak susila, baik dalam pendengaran, penglihatan, ucapan, maupun tindakan, serta menjalankan ritual peribadatan dengan khidmat dan tertib.
3. Nilai-nilai Ren, Li, Ba De harus jadi pedoman perilaki

Terakhir, Ba De atau delapan kebajikan, merupakan penjabaran dari nilai-nilai moral luhur. Delapan kebajikan ini terdiri dari bakti, rendah hati, setia, dapat dipercaya, susila, keadilan, suci hati, dan tahu malu.
"Nilai-nilai ini harus menjadi pedoman perilaku dalam setiap hubungan sosial,” imbuhnya.


















