Kalapas Cipinang Buka Suara soal Fenomena Lampu Mati Tio Pakusadewo

Jakarta, IDN Times - Pernyataan Tio Pakusadewo soal bisnis narkoba yang diawali dari fenomena lampu mati di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang lewat akun YouTube Kuya TV, menuai reaksi. Karutan Cipinang, Ali Sukarno, menyatakan pernyataan Tio menyesatkan.
Dalam wawancara di Kuya TV, Tio menuturkan ada "paket" yang dikirim ketika lampu di Lapas Cipinang mati. Paket yang disebutnya bernilai Rp18 juta itu, dibawa oleh seorang wanita, mengaku sebagai istri salah satu napi.
"Negara dalam negara lah. Bulsh*t deh kalau ngomong ada yang benar. Itu barang masuk, lewat bandar jualan," kata Tio.
Ali menyatakan pernyataan Tio tak berdasar. Dia juga menyinggung fakta Tio yang sudah bolak-balik ke Cipinang akibat kasus yang sama, narkoba.
"Ada bisnis narkoba, jual beli ponsel, makanan, air minum, hingga kasur dan juga bandar keliling di dalam penjara. Ada disinformasi yang disampaikan Tyo," ungkap Ali dalam keterangan tertulis, Rabu (3/5/2023).
1. Tio pernah lakukan indisipliner dua kali

Ali juga menyatakan Tio sebenarnya sudah dua kali melakukan pelanggaran dua kali. Pun, pernyataan Tio terkait adanya kamar mewah, dibantah Ali.
"Soal adanya kamar hunian mewah, padahal kondisi yang sebenarnya, tak ada di seluruh blok hunian. Tidak ada nama blok Tipikor di Rutan Kelas I Cipinang," ujar Ali.
2. Kasur gratis, bukan beli

Terkait tudingan kasur yang diperjualbelikan, Ali menyatakan pihak Rutan Kelas I Cipinang secara bertahap telah mendistribusikan kasur atau matras pada warga binaan di masing-masing blok hunian.
"Pembagian kasur atau matras tersebut terakhir dilakukan pada 16 Maret 2023 dengan jumlah 635 unit secara gratis," katanya.
3. Kemenkumham akan lakukan investigasi

Sementara, Kementerian Hukum dan HAM akan melakukan investigasi adanya temuan lapas mewah dan beredarnya narkoba dalam lembaga kemasyarakatan. Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Edward Omar Sharif Hiariej, mengatakan pihaknya masih mendalami temuan tersebut.
"Semuanya masih didalami," ujar pria yang akrab disapa Eddy tersebut usai Upacara Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-59 di lapangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Selasa (2/5/2023).