Kampus Merdeka Ala Nadiem Kini Berganti Jadi Diktisaintek Berdampak

- Kemdiktisaintek meluncurkan Program Diktisaintek Berdampak sebagai pengganti Kampus Merdeka
- Program difokuskan menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat solusi nyata bagi masyarakat
- Perguruan tinggi diharapkan menjadi motor transformasi sosial, ekonomi, inovasi yang relevan, dan mendukung pembangunan berkelanjutan
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan Program Diktisaintek Berdampak sebagai pengganti dari program Kampus Merdeka. Program ini diluncurkan oleh Mendiktisaintek Brian Yuliarto, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas, untuk menggantikan program yang dulu diinisiasi di masa Menteri Nadiem Makarim.
"Ini adalah gerakan bersama menjadikan perguruan tinggi-perguruan tinggi sebagai pusat transformasi, mahasiswa sebagai penggerak utama perubahan, dan riset sebagai arah pembangunan," kata dia dalam Peluncuran Diktisaintek Berdampak, Jumat (2/5/2025).
1. Jadi upaya transformasi pendidikan tinggi

Brian dalam paparannya, menekankan pentingnya melanjutkan transformasi pendidikan tinggi menuju dampak nyata bagi bangsa. Perubahan program Kampus Merdeka ke Diktiristek Berdampak difokuskan menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat solusi nyata bagi masyarakat.
Melalui pendekatan ini, perguruan tinggi diharapkan menjadi motor transformasi sosial dan ekonomi, menghasilkan inovasi yang relevan, serta mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.
2. Kampus berdampak nyata, riset dukung industri

Dia mengajak seluruh pihak memastikan kampus mampu memberi dampak nyata melalui aktivitas yang relevan. Dia menekankan pentingnya riset dan inovasi tidak berhenti di jurnal akademik semata, tetapi turut menjawab kebutuhan industri dan masyarakat secara langsung dan berkelanjutan.
"dan pada akhirnya Indonesia bisa bergerak maju, berbasis ilmu, inovasi, dan tentu keberpihakan kepada masyarakat," kata dia.
3. Inovasi quadruple helix dengan empat pihak

Dia mengtatakan, perguruan tinggi diharapkan jadi motor perputaran inovasi nasional dan ekonomi yang berkelanjutan.
Namun juga menjadi mediator kolaborasi antar pihak. Hal ini dilakukan dengan quadruple helix di mana ada jalinan kerja sama antar akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat.