Kapolri Tinjau Taman Safari Solo, Cek Kesiapan dan Pengamanan

- Kunjungan Kapolri ke Taman Safari Solo untuk memastikan kesiapan dan pengamanan selama libur Natal dan Tahun Baru 2025.
- Rio Mahendra, GM Solo Safari, menyatakan rata-rata pengunjung di akhir pekan mencapai 2.000, namun saat libur Nataru tahun lalu mencapai 6.000.
- Adanya tenaga medis dan dokter umum yang standby di Taman Safari Solo untuk menangani keluhan pengunjung seperti pusing dan kecapekan.
Jakarta, IDN Times - Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, meninjau Taman Safari Solo di Jawa Tengah (Jateng) dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Kunjungan ini dilakukan demi memastikan kesiapan dan pengamanan tempat wisata selama libur Nataru berlangsung.
Dalam kunjungan itu, Sigit menyempatkan diri berbincang dengan General Manager Solo Safari, Rio Mahendra. Sigit menanyakan terkait proses pembelian tiket untuk masuk ke Taman Safari Solo.
"Jadi offline ada, online ada. Untuk online sekarang sudah musim online travel agent Bapak, kami tentunya bekerja sama dengan online travel, kami punya website juga yang memudahkan masyarakat tidak harus datang ke sini (membeli tiket) dan tinggal pesan online saja," kata GM Rio kepada Kapolri, Sabtu (21/12/24).
"Apabila belum mengerti online, kami menyediakan offline untuk datang ke sini chat ataupun telepon ke WhatsApp ataupun ke nomor yang ada di profil kami. Nanti, ketika sudah datang ke sini dilayani dengan baik, mendapat barcode, dipindai, dan langsung masuk menikmati wahana," lanjutnya.
1. Pengunjung Taman Safari Solo bisa tembus 6.000 orang saat Nataru

Rio menyampaikan ada sebanyak 1.500 pengunjung yang datang ke Taman Safari Solo hingga siang. Jumlah pengunjung akan terus diperbarui setiap harinya.
"Hari ini terakhir itu 1.500 bapak, yang baru update saya lihat sekitar 35 menit yang lalu kami monitor, nanti sore akan kami upload lagi berapa sih kunjungannya, berapa persen. Berapa peningkatan pengunjung setiap harinya," ujar Rio.
Sigit kemudian bertanya jumlah rata-rata pengunjung, mengingat ada potensi kenaikan tiga kali lipat saat libur Nataru. Rio mengatakan rata-rata pengunjung di akhir pekan mencapai 2.000, namun saat libur Nataru tahun lalu mencapai 6.000.
"Untuk rata-rata di weekend hari biasa di 2.000 pak, sebelum Nataru. Tapi berkaca tahun lalu antara 5.000 sampai 6.000 pengunjung. Kita berkaca pada tahun lalu, harapan kami sama ataupun lebih dari tahun lalu, karena Taman Safari ini aset Pemkot yang Taman safari sebagai operatornya. Kita bekerjasama kolaborasi untuk edukasi, untuk juga hiburan dan juga untuk konservasi," kata Rio.
2. Kapolri memastikan ketersediaan layanan medis

Sigit kemudian menyoroti kesiapan medis di Taman Safari Solo. Dia menanyakan apakah ada perawat medis dan ambulans yang bersiaga di sana.
"Perawatan medis, ambulans standby?" tanya Sigit.
"Ambulans kami bekerjasama dengan dokter Kun selalu standby," kata Rio.
Rio menjelaskan rata-rata tenaga medis yang bersiaga mendapati keluhan adanya pengunjung yang pusing dan kecapekan. Dia menuturkan selain tenaga medis, juga ada dokter umum yang bersiaga. Apabila tidak dapat ditangani dengan tenaga medis yang ada, maka pengunjung akan dibawa ke rumah sakit.
"Kecenderungannya pertama itu pusing. Kemarin sebelum musim hujan kecapekan karena Solo itu termasuk panas dibanding rata-rata Indonesia dan juga pusing belum sarapan di samping penyakit lainnya. tapi paling banyak rata-rata kecapekan," ujar Rio.
"Yang di sini umum, ditangani para medis maupun dokter. Nanti, apabila yang di sini tidak bisa menangani, ambulans sudah ada di belakang, dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk lebih lanjut. Apakah kecelakaannya jatuh, atau apa yang sifatnya ditangani langsung, di sini saja Bapak," lanjutnya.
3. Kapolri minta Taman Safari Solo menjaga keselamatan dan keamanan pengunjung

Sigit juga mempertanyakan keamanan fasilitas permainan di sana. Dia tidak ingin ada fasilitas permainan yang berbahaya bagi pengunjung.
"Ada mainan yang berisiko jatuh?" tanya Sigit.
"Kalau di sini mainan yang ekstrim atau resiko jatuh itu kurang. Paling juga ada kuda, tunggang kuda, tunggang unta. Sementara, seperti Dufan, Ancol, di sini belum ada Bapak," ujar Rio.
Sigut kembali berpesan agar keamanan dan keselamatan menjadi prioritas yang harus dijaga. Dia meminta semua kesiapan dicek kembali.
"Saya kira itu saja, memastikan semuanya terselenggara dengan baik, di depan tadi ada pos keamanan karena ada potensi naik tiga kali lipat dari sebelumnya. Keselamatan dan keamanan pengunjung harus tetap dijaga, tolong dicek lagi supaya baik-baik aja dan ke depan supaya taman Safari bisa dikenal dan menjadi tempat destinasi kunjungan yang menjadi salah satu tujuan utama," ujar Sigit.