Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kayu Gelondongan di Pantai Lampung, Kemhut: Bukan dari Banjir Sumatra

IMG-20251208-WA0008.jpg
Penampakan kayu gelondongan tertempel stiker barcode kuning di Pantai Pesisir Barat. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Intinya sih...
  • Kayu berasal dari perusahaan yang memiliki izin
  • Penjelasan kayu ada barcode-nya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Temuan sejumlah gelondongan yang terdampar di sepanjang pantai Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, menjadi sorotan publik. Direktur Iuran dan Penatausahaan Hasil Hutan Kementerian Kehutanan (Kemhut), Ade Mukadi, mengatakan, temuan tersebut tidak ada kaitannya dengan bencana banjir.

"Kayu yang ditemukan di Lampung bukan kayu hanyut akibat banjir di Sumatra. Polda Lampung dan Balai PHL Lampung (Kemenhut) sudah mengecek keberadaan kayu terdampar dari kapal di pantai Pesisir Barat, Propinsi Lampung," ujar Ade dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/12/2025).

1. Kayu berasal dari perusahaan yang memiliki izin

Penampakan kayu gelondongan terdampar di bibir pantai Tanjung Setia. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Penampakan kayu gelondongan terdampar di bibir pantai Tanjung Setia. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Ade mengatakan, kayu tersebut berasal dari perusahaan yang berizin. Kayu-kayu tersebut bisa terdampar di pantai karena kapal yang membawanya mengalami kecelakaan.

"Kayu berasal dari kecelakan kapal tagboot kayu dari PBPH (HPH) PT Minas Pagai Lumber di Mentawai. Izin oleh Menteri Kehutanan atas areal hutan produksi melalui izin SK.550/1995 tanggal 11 Oktober 1995 dan telah dilakukan perpanjangan di tahun 2013 sesuai SK.502/Menhut-II/2013 tanggal 18 Juli 2013)," kata dia.

Menurut Ade, kapal tersebut mengalami kerusakan karena terkena badai pada Kamis (6/11/2025).

"Mesin tagboot mati dan terkena badai sejak 6 November 2025 sehingga ada banyak kayu yang jatuh dari tagboot tersebut," ujar dia.

2. Penjelasan kayu ada barcode-nya

Penampakan kayu gelondongan tertempel stiker barcode kuning di Pantai Pesisir Barat. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Penampakan kayu gelondongan tertempel stiker barcode kuning di Pantai Pesisir Barat. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Dalam kayu yang terdampar itu juga sudah ada cap berupa barcode. Menurut dia, barcode tersebut diberikan sebagai sumber kepemilikan kayu.

"Barcode di kayu adalah penanda SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) yang dicek keabsahan/asal usul sumber kayu (traceability system untuk mencegah illegal logging)," kata dia.

"Secara detail sore ini Kemenhut dan Kapolda Lampung akan menyelenggarakan press conference bersama di Bandar Lampung menjelaskan lebih terperinci mengenai hal di atas," ujar dia.

3. Kayu yang terdampar tertulis nama perusahaannya

Penampakan kayu gelondongan terdampar di bibir pantai Tanjung Setia. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Penampakan kayu gelondongan terdampar di bibir pantai Tanjung Setia. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Berdasarkan hasil pengamatan IDN Times, Minggu (7/12/2025), kayu-kayu besar tersebut hingga kini masih terdampar di bibir Pantai Tanjung Setia, termasuk kapal tongkang pengangkut juga masih kandas di perairan pesisir setempat.

Kayu gelondongan dilengkapi nomor pada bagian bekas pemotongan. Selain itu, beberapa di antaranya tertempel stiker barcode berwarna kuning dengan kop Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan nama perusahaannya tertulis PT Minas Pagai Lumber.

Di bagian bawah stiker bertuliskan nomor seri 0309A01MPLU0000000000289623, termasuk simbol lingkaran centang bergambar daun bertuliskan "SVLK INDONESIA."

Salah satu nelayan di Pantai Tanjung Setia, Zainal membenarkan adanya stiker barcode menempel pada kayu-kayu gelondongan sejak awal terdampar di pesisir Pantai Tanjung Setia.

"Ya, memang ada stiker tapi saya kurang paham juga apa gunanya. Kalau awal kejadian masih lengkap tapi karena sudah hampir sebulan terdampar di sini banyak yang sudah copot (stiker barcode tersebut)," kata dia kepada IDN Times.

Penampakan kayu gelondongan tertempel stiker barcode kuning di Pantai Pesisir Barat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Bupati Aceh Selatan Diberhentikan Sementara, Posisinya Diganti Wabup

09 Des 2025, 16:09 WIBNews