Kelompok Usia Produktif di Jakarta Paling Banyak Terpapar COVID-19

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengungkapkan bahwa pasien COVID-19 di Jakarta didominasi kelompok umur produktif.
Ia menyebutkan pada rentang usia 20-29 terdapat 1.967 kasus positif COVID-19, kemudian pada usia 20-39 tahun sebanyak 1.987 kasus, 40-49 tahun 1.750 kasus dan 50-59 tahun 1.358 kasus. Sehingga jika ditotal jumlahnya mencapai 7.062 kasus.
"Jadi angka kasus positif tertinggi ada di antara 20-50 tahun," kata Widyastuti dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/7/2020).
1. Usia lebih dari 60 tahun memiliki tingkat kematian tertinggi

Widyastuti memaparkan bahwa tingkat kasus kematian tertinggi dimiliki rentang usia 60-69 tahun dengan 6,28 persen dan 70 tahun ke atas dengan 5,2 persen.
Menurut Widiyastuti, tingginya kasus kematian pada rentang umur itu karena adanya penyakit penyerta yang dimiliki pasien.
"Meski tertinggi usia terjangkit di usia 20-50 tahun, tapi angka kematian tertinggi di usia lebih dari 60 tahun," jelasnya.
2. Kasus aktif COVID-19 didominasi orang tak bergejala

Widiyastuti juga mengungkapkan kasus aktif COVID-19 di ibu kota didominasi oleh orang tanpa gejala. Menurutnya, kasus tanpa gejala ditemukan di kelompok usia produktif.
"Ternyata ada 54 persen pasien yang ditemukan tanpa gejala. Kalau merujuk data sebelumnya di mana angka tertinggi di usia produktif, di situ tidak menunjukkan angka yang berat. Jadi sebagian besar ditemukan pada usia produktif," ujar Widyastuti.
3. Masyarakat diminta waspada

Menurutnya hal itu perlu diwaspadai masyarakat. Sebab, meski gejalanya ringan tapi bisa berpotensi menular ke lingkungan sekitar.
"Kita tahu usia 20-50 adalah usia produktif yang bisa menularkan ke keluarganya, teman kantornya, maupun lingkungan lainnya," jelas Widyastuti.