Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenkeu Sebut JHT Jadi Cara Pekerja Hidup Layak pada Hari Tua

Dalam sebuah diskusi pada Social Security Summit 2024, Staf ahli bidang pengeluaran negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sudarto mengatakan jaminan sosial merupakan salah satu cara agar pekerja dapat merasakan hidup layak pada masa tuanya. (Dok. BPJS Ketenagakerjaan)
Dalam sebuah diskusi pada Social Security Summit 2024, Staf ahli bidang pengeluaran negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sudarto mengatakan jaminan sosial merupakan salah satu cara agar pekerja dapat merasakan hidup layak pada masa tuanya. (Dok. BPJS Ketenagakerjaan)

Jakarta, IDN Times - Dalam sebuah diskusi pada Social Security Summit 2024, Staf ahli bidang pengeluaran negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sudarto mengatakan jaminan sosial merupakan salah satu cara agar pekerja dapat merasakan hidup layak pada masa tuanya.

Jaminan Hari Tua (JHT) menjadi hal yang mutlak dimiliki para pekerja saat masih aktif bekerja dan memperoleh pendapatan.

"Kita melewati siklus kehidupan, mulai dari sekolah, setelah sekolah, bekerja, dan setelah bekerja. Setelah bekerja itu seharusnya tidak cemas, karena ada jaminan sosial," ujar Sudarto.

1. Perlu skema tepat guna

Dalam sebuah diskusi pada Social Security Summit 2024, Staf ahli bidang pengeluaran negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sudarto mengatakan jaminan sosial merupakan salah satu cara agar pekerja dapat merasakan hidup layak pada masa tuanya. (Dok. BPJS Ketenagakerjaan)
Dalam sebuah diskusi pada Social Security Summit 2024, Staf ahli bidang pengeluaran negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sudarto mengatakan jaminan sosial merupakan salah satu cara agar pekerja dapat merasakan hidup layak pada masa tuanya. (Dok. BPJS Ketenagakerjaan)

Sudarto mendorong perlunya skema yang tepat guna mempercepat perluasan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan hingga Oktober tahun 2024 baru mencapai 40,83 juta, di mana jumlah pekerja formal dan informal sekitar 150 juta.

"Bahkan saat ini yang ikut jaminan pensiun mungkin hanya sekitar 14 juta, yang ikut jaminan JHT itu sekitar 16 juta dari 140-145 juta pekerja. Ini yang jadi konsen kita, jangan sampai kita dan teman-teman kita begitu pensiun dapetnya bansos, artinya apa, membebani APBN," jelasnya.

2. JHT menjadi solusi penting

Dalam sebuah diskusi pada Social Security Summit 2024, Staf ahli bidang pengeluaran negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sudarto mengatakan jaminan sosial merupakan salah satu cara agar pekerja dapat merasakan hidup layak pada masa tuanya. (Dok. BPJS Ketenagakerjaan)
Dalam sebuah diskusi pada Social Security Summit 2024, Staf ahli bidang pengeluaran negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sudarto mengatakan jaminan sosial merupakan salah satu cara agar pekerja dapat merasakan hidup layak pada masa tuanya. (Dok. BPJS Ketenagakerjaan)

Hal senada juga menjadi perhatian I Gede Dewa Karma Wisana, peneliti di Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) tersebut menegaskan pentingnya dividen atau pendapatan untuk masa tua.

Sebab, menurutnya ketika pekerja memasuki usia lansia, jumlah pengeluaran akan jauh lebih besar daripada pendapatan. 

Dengan demikian, JHT menjadi solusi penting agar tetap pekerja terap hidup layak dan cukup meski sudah tak produktif lagi.

"Kami di demografi sangat peduli soal siklus hidup. Kita perlu memikirkan dividen-nya, perlu menyiapkan dividen dari bonus demografi yang ada," ujarnya.

3. Dorong pekerja mempersiapkan hari tua

ilustrasi persiapan pensiun (borobudur-training.com)
ilustrasi persiapan pensiun (borobudur-training.com)

I Gede turut mendorong para pekerja yang masih produktif dan punya pendapatan untuk mempersiapkan hari tua, salah satunya melalui JHT.

"Jadi kita berencana menyiapkan strategi agar penduduk yang sekarang produktif tidak hanya memiliki pendapatan yang cukup dan hidup layak, tapi mampu menyiapkan hari tua. Sehingga, konsumsinya bisa mencukupi lewat pendapatan atau income investasi yang sudah mereka kumpulkan saat muda hari ini," terangnya. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us