Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenristekdikti Luncurkan Program Pendidikan Daring

Istimewa

Bandung, IDN Times – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) meluncurkan sebuah program baru, yaitu Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Hal itu disampaikan langsung oleh Menristekdikti Mohammad Nasir dalam perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kampus Iwa Koesoemasoemantri Universitas Padjajaran, Dipati Ukur, Bandung, Rabu (2/5).

1. Kemenristekdikti siap luncurkan pendidikan daring

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180411/antarafoto-rapat-kerja-komisi-vii-menristekdikti-100418-riv-2-b5366af9191252b27a4ca972dac84c74.jpg

Nasir menyampaikan, dalam menghadapi revolusi industri 4.0, Kemenristekdikti sudah mulai bersiap dan bergerak dengan menggagas beberapa kebijakan untuk menjawab kebutuhan di era ini. Salah satu kebijakan yang segera dilaksanakan adalah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

“Salah satu kebijakan yang akan segera diimplementasikan adalah Program Pendidikan Jarak Jauh atau PJJ, di mana dalam waktu dekat Kemenristekdikti akan mengeluarkan permenristekdikti untuk mendukung pelaksanaan program ini,” kata Nasir di Kampus Iwa Koesoemasoemantri Universitas Padjajaran, Dipati Ukur, Bandung, Rabu (2/5).

Adapun salah satu perkembangan dari kebijakan mengenai PJJ nantinya, tambah Nasir, adalah pembangunan universitas siber (Cyber University) yang dipersiapkan untuk pembelajaran daring. 

“Pendidikan tinggi ke depan akan menawarkan banyak pilihan model pembelajaran, mulai dari face to face, online learning, hingga blended learning,” jelasnya.

2. PJJ diharapkan meningkatkan pendidikan tinggi yang berkualitas

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180502/menristek-dikti-2-1552bd417fd47cd3c4f137979e26179b.jpg

Kemudian Nasir melanjutkan, di zaman serba digital ini, tidak bisa memungkiri bahwa saat ini pendidikan memang sudah mengarah ke pembelajaran daring. Meski tak sedikit juga perguruan tinggi yang masih mengalami kendala dalam infrastruktur.

Dan ia pun berharap, dengan adanya PJJ ini dapat meningkatkan pendidikan tinggi yang lebih berkualitas lagi ke depannya.

“Saat ini, angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi baru 31,5. Kenyataannya, jika pembelajaran hanya diterapkan secara konvensional, peningkatan APK hanya berkisar di 0,5 persen per tahun,” terang Nasir.

Dengan terobosan PJJ dari pemerintah ini, sambung dia, diharapkan APK pendidikan tinggi mampu melesat mencapai 40 persen di tahun 2022-2023. Asalkan PJJ dapat diakses oleh lebih banyak orang dan secara efektif diterapkan.

3. Kendala PJJ masih pada jaringan internet

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20151204/gambarutama-www-brunchnews-co-e17790e25b0759d45c1cee801b417a4d.jpg

Nasir mengungkapkan, dalam pengembangan program terbaru dari kementeriannya ini, masih memiliki kendala. Di antaranya adalah masalah kekuatan jaringan. Namun, untuk mengatasi hal tersebut, kementeriannya telah bekerjasama dengan Telkom agar bisa melancarkan program tersebut.

“Ini bandwidth paling gak puluhan mega, yang digunakan secara khusus, katakan sampai 200 mega khusus untuk jaringan ini, supaya nanti tidak terganggu, supaya ke depan lebih baik. Nanti kami bicara dengan Telkom. Dari tahun ke tahun makin baik,” ujarnya.

4. Pendidikan daring bisa meningkatkan APK

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170706/ana-4530f99110279f32d3416e2d4ad14de0-821e9d5ae5c1ec7fe9a2f208ce2a083a.jpg

Nasir menjelaskan, targer Kemenristekdikti sendiri dengan program barunya ingin peningkatan yang cukup tinggi, meski di tahun pertama hanya meningkat satu persen.

“Harapannya peningkatannya itu tidak hanya setengah persen. Mungkin di tahun pertama bisa meningkat satu persen, tahun berikutnya karena ini sudah tersosialisasi dengan baik, nanti peningkatannya harus tinggi. Korea Selatan dengan daring APK nya 90 persen. Kita apakah gak bisa? Kita bisa juga, maka ini harus kita garap terus,” kata Nasir.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Teatrika Handiko Putri
EditorTeatrika Handiko Putri
Follow Us