Kementerian HAM Pantau Kasus Penembakan Pengacara di Bone

- Pengacara Rudi S. Gani ditembak oleh orang tak dikenal di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
- Menteri HAM Natalius Pigai mengutuk aksi penembakan dan memastikan kementeriannya terus memantau perkembangan kasus.
- Pigai menyebut penembakan saat ini masih pidana murni, sementara proses pemeriksaan saksi masih berlangsung.
Jakarta, IDN Times - Seorang pengacara bernama Rudi S. Gani (49), menjadi korban penembakan oleh orang tidak di kenal di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengatakan, kementeriannya terus memantau perkembangan kasus tersebut.
"Bidang HAM Kantor Wilayah akan melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, dan melaporkan perkembangannya kepada Kementerian HAM," ujar Pigai dalam keterangannya di akun X-nya, Kamis (2/1/2025).
Pigai mengecam aksi penembakan terhadap pengacara yang sedang mencari keadilan.
"Perbuatan pelaku tidak bisa dibenarkan. Kami berharap aparat keamanan bekerja secara profesional, objektif, transparan dan imparsial agar keluarga korban mendapat keadilan," ucap dia.
1. Perbuatan pelaku saat ini masih dianggap sebagai pidana murni

Pigai menjelaskan, perbuatan pelaku saat ini masih masuk sebagai pidana murni. Sebab, motifnya belum diketahui sehingga pelaku menembak korban.
"Penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap pengacara tersebut saat ini masih bersifat pidana murni," kata dia.
2. Polisi periksa 11 saksi

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Didik Supranto mengatakan, proses pemeriksaan saksi masih berlangsung dan jumlah saksi yang dimintai keterangan diperkirakan akan bertambah.
"Saksi yang diperiksa kemarin sudah ada 11 orang, dengan 6 saksi yang dihadirkan dalam satu ruangan. Beberapa saksi lain mungkin berada di luar atau di rumah sebelah," kata Didik saat ditemui awak media, di ruang kerjanya, Selasa (2/1/2025)
3. Pelaku menggunakan senapan angin

Didik menyebut, hasil autopsi menunjukkan bahwa korban ditembak di bagian wajah, tepatnya di bawah mata sebelah kanan, dengan proyektil yang bersarang di tulang lehernya.
"Proyektil yang ditemukan berasal dari senapan angin dengan kaliber 8 milimeter. Saya pertegas, ini bukan senjata api," tegas Didik.