Kepala BGN Ungkap Alasan Food Tray untuk MBG Masih Impor

- Kepala BGN minta Kementerian Perdagangan tak tutup impor tray food
- BGN akan beli food tray produksi dalam negeri
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkap alasan wadah ompreng atau food tray Makan Bergizi Gratis (MBG) masih impor.
Dadan mengatakan, saat ini produksi food tray dalam negeri masih belum mencukupi kebutuhan MBG hingga akhir tahun 2025 ini.
Berdasarkan data yang dihimpun, produksi food tray MBG dalam negeri tiap bulannya hanya 11,6 juta buah. Sementara kebutuhan food tray hingga akhir tahun mencapai 80 juta.
"Kita harus menghitung dengan tersisa sekarang September, Oktober, November, Desember. Empat bulan dengan 11,6 juta (per bulan), kalikan empat itu kan kurang lebih 45 juta sementara kebutuhan kita kan 80 juta," kata Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
1. Kepala BGN minta Kementerian Perdagangan tak tutup impor tray food

Dadan mengatakan, untuk mengejar target kebutuhan food tray tersebut, BGN meminta agar Kementerian Perdagangan tak menutup impor. Ia menekankan agar seluruh pihak berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
"Jadi kalau kami membutuhkan 80 juta di akhir tahun, maka mungkin masih ada kekurangan sehingga kami sudah koordinasi dengan Kementerian Perdagangan bahwa pintu impornya tidak ditutup," kata dia.
2. BGN akan beli food tray produksi dalam negeri

Dadan memastikan, BGN akan membeli food tray yang diproduksi pabrik dalam negeri. Sementara bagi mitra bisa membeli yang saat ini ada di pasaran, termasuk food tray impor.
"Saya kira nanti produksi dalam negeri biar BGN yang beli, sementara mitra-mitra (dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi) bisa tetap membeli di pasaran yang ada," kata dia.
"Kami sudah memberikan instruksi kepada person inside di Badan Gizi, yang mengadakan pembelian tray. Karena kami belum beli satu pun. Seluruh tray yang ada sekarang di pasaran yang digunakan di SPPG itu yang membeli mitra," sambung Dadan.
3. Curhat kerja selama dua bulan terakhir kerja lembur

Sementara, dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Dadan menyampaikan kepada para legislator, jajarannya kerja lembur dari jam 09.00 hingga 23.00 WIB.
Dia mengatakan, kerja hingga larut malam dilakukan semata-mata untuk melakukan percepatan operasional SPPG dan mitra.
"Dan kami (BGN) sudah hampir 2 bulan ini bekerja dari mulai setengah 9 pagi sampai jam 11 malam untuk melakukan percepatan-percepatan untuk seluruh SPPG atau mitra yang sudah mendaftar di portal mitra," ucap dia.