Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kesaksian Siswa SMPIT Al Hikmah Depok Terseret Arus Sungai di Bogor

Sejumlah siswa SMPIT Al Hikmah yang mengikuti pelatihan LDKS sebelum terjadinya peristiwa hanyut akibat luapan air sungai di Cisarua, Kabupaten Bogor. (Istimewa)
Sejumlah siswa SMPIT Al Hikmah yang mengikuti pelatihan LDKS sebelum terjadinya peristiwa hanyut akibat luapan air sungai di Cisarua, Kabupaten Bogor. (Istimewa)

Depok, IDN Times - Duka mendalam dialami SMPIT Al Hikmah atas peristiwa hanyutnya lima siswa akibat terbawa arus sungai saat LDKS di Curug Kembar, Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu, 12 Oktober 2022. Empat siswa berhasil selamat dan seorang lainya masih dalam pencarian.

Alfa Ridho, siswa yang berhasil selamat menceritakan detik-detik saat bencana menerjang dia bersama teman-temanya.

Usai mengikuti pemakaman rekannya yang meninggal, Alfa mengaku masih teringat atas kejadian tersebut. Alfa harus kehilangan beberapa temannya, salah satunya Amira Hana Purnomo.

"Iya saya temannya, dia orangnya baik," ujar Alfa, Kamis (13/10/2022).

1. Alfa sempat melihat temannya hanyut

Sejumlah siswa SMPIT Al Hikmah Depok saat mengikuti kegiatan LDKS di wilayah Cisarua, Kabupaten Bogor. (istimewa)
Sejumlah siswa SMPIT Al Hikmah Depok saat mengikuti kegiatan LDKS di wilayah Cisarua, Kabupaten Bogor. (istimewa)

Saat menuju Curug Kembar, seluruh siswa dapat mengikuti kegiatan dan berjalan lancar. Sekitar pukul 14.00  hingga 15.00 WIB, seluruh peserta bersiap-siap kembali ke camp atau turun dari Curug.

"Tapi sekitar 15.30 WIB, terjadi hujan saat perjalanan pulang," ucap Alfa.

Dalam perjalanan pulang tiba-tiba turun hujan, Alfa bersama temannya terpisah dengan rombongan dan pembina LDKS. Alfa bersama rekannya terpaksa menunggu di sekitar sungai, karena hujan deras dan sungai tidak dapat dilintasi.

"Ada anak perempuan hanyut dan pada panik semua, terus ada beberapa anak di situ, ada dua perumpuan dan dua pria udah diselamatin, tapi sisanya juga wallahualam," ucap Alfa.  

2. Lima guru turut mengikuti LDKS

Sejumlah siswa SMPIT Al Hikmah Kota Depok melaksanakan ibadah bersama saat kegiatan LDKS di wilayah Cisarua, Kabupaten Bogor. (Istimewa)
Sejumlah siswa SMPIT Al Hikmah Kota Depok melaksanakan ibadah bersama saat kegiatan LDKS di wilayah Cisarua, Kabupaten Bogor. (Istimewa)

Alfa tidak mengetahui pasti jumlah keseluruhan siswa yang terbawa arus sungai saat itu, dia hanya tahu empat temannya terseret arus dan tiga ditemukan meninggal dunia.

Alfa bersama temannya berusaha menunggu hingga sungai dapat dilintasi menuju pos LDKS.

"Saya lihat yang hanyut, ada yang berhasil diselamatkan ada juga yang gak," kata dia.

Pada kegiatan LDKS ada beberapa pembina yang memandu, dan beberapa di antara mereka bertugas menjaga posko. Selain itu, ada juga lima guru yang ikut LDKS.

"Kalau gurunya yang perempuan ada tiga dan yang pria ada dua," ujar Alfa. 

3. Wakil Wali Kota Depok meminta dinas pendidikan surati lembaga pendidikan

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menemui ayah Almarhumah Amira yang menjadi korban terbawa arus sungai saat LDKS SMPIT Al Hikmah, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menemui ayah Almarhumah Amira yang menjadi korban terbawa arus sungai saat LDKS SMPIT Al Hikmah, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, meminta Dinas Pendidikan Kota Depok menyurati lembaga pendidikan agar tidak mengadakan kegiatan luar sekolah saat cuaca ekstrem.

Imam mengatakan, Pemkot Depok turut berduka cita atas musibah meninggalnya tiga siswa dan siswi SMPIT Al Hikmah, akibat terbawa arus. Imam menyatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan Disidik Kota Depok terkait kegiatan ekstrakulikuler saat cuaca ekstrem.

"Mungkin evaluasinya imbauan secara tertulis kepada semua sekolah agar tidak melakukan kegiatan ke alam," ujar Imam kepada IDN Times, Kamis (13/10/2022).

Imam menuturkan, sekolah diminta tidak melakukan kegiatan ke alam yang sekarang ini cuaca cenderung ekstrem. Sekolah juga diminta tidak mendatangi atau berkegiatan di sungai, laut, maupun gunung, yang berpotensi terjadi bencana alam.

"Kondisi alam sedang tidak ramah, hindari kegiatan di tempat atau berpotensi membuat banyak musibah," tutur dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us