Lembaga Survei Point Indonesia Ungkap Keterpilihan Prabowo 52,9 Persen

Jakarta, IDN Times -- Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyoroti anggaran stunting di Indonesia yang dinilainya kurang efisien, dan tidak dipergunakan secara nyata.
"Bahkan sudah berkali-kali Pak Jokowi menemukan kasus yang paling besar. Kasus anggaran stunting beliau periksa satu-satu di daerah. Anggaran stunting biayanya kalau nggak salah Rp10 miliar," kata Prabowo di acara 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Ia lalu mengungkapkan bahwa dari total Rp10 miliar untuk anggaran stunting tersebut, sekitar Rp8 miliar di antaranya dipergunakan bukan untuk membeli makanan dan susu.
"Rp8 miliar dipakai perjalanan dinas, rapat kerja, simposium. Hanya Rp2 miliar dipakai untuk beli susu dan telor untuk anak-anak," kata Prabowo.
Oleh karena itu, dalam salah satu programnya bersama cawapres Gibran Rakabuming Raka, program makan siang dan susu gratis bagi anak-anak Indonesia, menjadi solusi untuk mengatasi stunting tersebut.
"Jadi, salah satu program yang saya canangkan, free lunch for all children in Indonesia. Jadi, free lunch kita sudah hitung. Free lunch ini ternyata langkah strategis," ujar dia.
1. Program makan siang dan susu gratis termasuk dalam cakupan bantuan sosial dan pendidikan

Prabowo melanjutkan, program makan siang dan susu gratis sudah dilaksanakan di kurang lebih 76 negara, bahkan termasuk sejumlah negara yang pendapatan per kapitanya setengah dari Indonesia, seperti Kamboja, India, dan Malaysia.
"India sudah melaksanakan kalau nggak salah lima tahun lebih. Kamboja dan Malaysia, mereka berani melaksanakan. Menurut saya, ini jawaban untuk stunting, terhadap investment for growth," kaa dia.
Menurut Prabowo, program makan siang dan susu gratis ini bukan hal yang sia-sia, karena juga termasuk dalam cakupan bantuan sosial dan pendidikan.
"APBN sekarang alokasi untuk bantuan sosial adalah Rp493 triliun. Apakah memberi makan terhadap anak-anak Indonesia yang kurang gizi sekarang nggak termasuk bantuan sosial?" ujar Prabowo.
"Pendidikan (alokasi) Rp660 triliun, apakah memberi makan kepada anak-anak sekolah nggak termasuk bidang pendidikan? Kita bisa lihat (program makan siang dan susu gratis) bisa turun ke semua bidang. The resources are there if we refocus if we can reallocate kepada hal urgent," kata dia.
2. Partai Gerindra berhasil menggeser dominasi PDIP dalam 10 tahun terakhir

Sementara, lembaga survei Point Indonesia mengungkap dalam survei terbarunya bahwa Partai Gerindra berhasil menggeser PDIP yang dalam 10 tahun terakhir mendominasi sebagai partai yang paling dipilih.
CEO Point Indonesia, Karel H Susetyo, menjelaskan, perolehan suara PDIP cenderung menyusut sedangkan partai politik (parpol) lainnya cenderung menyerupai hasil suara Pemilu 2019.
“Gerindra mendapatkan 22,3 persen; PDIP 14,9 persen; Golkar 11,3 persen; Nasdem 8,1 persen; dan Demokrat 7,8 persen,” kata Karel.
3. Dari hasil survei ini, beberapa partai politik tidak lolos ambang batas parlemen

Dari hasil survey ini, Karel melanjutkan, beberapa partai politik tidak lolos ambang batas parlemen termasuk PPP. Sementara itu, partai-partai seperti PBB, Hanura, PSI, Perindo, dan Garuda yang telah beberapa kali dan pernah menjadi peserta pemilu masih belum berhasil memenuhi ambang batas parlemen.
Di sisi lain, partai-partai yang baru menjadi peserta Pemilu 2024 ini seperti Gelora, Ummat, Buruh dan PKN pun dinilai sulit untuk menembus ambang batas parlemen.
“Peluang masih terbuka mengingat masih cukup tingginya swing voters dan undecided voters. Parpol yang paling berpeluang untuk memenuhi ambang batas 4 persen di antaranya PPP, PSI, Perindo, PBB dan Gelora,” kata Karel.
Point Indonesia mengambil sampling pada 1.500 responden dengan margin of error +- 2,53 persen. Sedangkan teknik pengumpulan data melalui tele survey random digit dialing pada periode survei 26-28 Januari 2024. (WEB)
*Artikel ini merupakan kerja sama TKN Prabowo-Gibran dan IDN Times