Kodam Jaya Kerahkan 3.000 Prajurit Bantu Tangani Banjir Jabodetabek

- Kodam Jaya mendirikan tenda darurat di berbagai wilayah terdampak banjir di Jabodetabek.
- 3.000 prajurit TNI membantu evakuasi warga dan melakukan aksi heroik selama banjir melanda Jabodetabek.
- Banjir yang merendam Jabodetabek akibat curah hujan tinggi telah surut, namun BMKG memprediksi puncak curah hujan akan terjadi pada 11-20 Maret 2025.
Jakarta, IDN Times - Anggota Kodam Jaya dikerahkan ketika terjadi banjir besar melanda Jakarta dan Bekasi pada awal pekan ini. Wakil Kepala Penerangan Kodam Jaya, Letkol Inf. Wirya Arthadiguna mengatakan ada sekitar 3.000 prajurit yang diturunkan di sejumlah titik untuk membantu warga yang masuk wilayah teritorial Kodam Jaya.
"Pada saat terjadi banjir, Pangdam Jaya memberikan perintah agar anggota TNI membantu evakuasi warga. Ada 3.000 prajurit yang terjun ke lapangan untuk membantu warga," ujar Wirya di dalam keterangan tertulis, Jumat (7/3/2025).
Wirya menjelaskan ribuan prajurit TNI membantu warga terdampak banjir di wilayah Bekasi, Depok, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Tangerang, dan Tigaraksa (Jabodetabek). Sejumlah prajurit TNI mengevakuasi warga dengan perahu karet Landing Craft Rubber (LCR) dan mendirikan tenda-tenda darurat yang digunakan warga untuk mengungsi sementara hingga air surut.
1. Prajurit Kodam Jaya ikut bantu evakuasi bayi dari lantai dua rumah

Lebih lanjut, Wirya mengatakan, terdapat aksi heroik yang dilakukan prajurit TNI ketika banjir melanda Jakarta. Pertama, Babinsa dari Kodim Jakarta Selatan menggendong seorang pria yang rumahnya terendam banjir hingga atap rumah.
"Kemudian, ada juga anggota TNI yang mengevakuasi balita dari lantai atas rumah warga untuk dibawa ke tempat yang lebih aman," tutur dia.
Wirya pun mengakui kondisi saat ini banjir telah surut. Tetapi, Prajurit Kodam Jaya tetap siaga dan membantu warga yang terdampak banjir.
2. Banjir di Jakarta sudah surut sepenuhnya sejak 6 Maret

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan banjir yang sempat merendam Ibu Kota akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir, kini telah surut sepenuhnya.
"BPBD mencatat hingga Rabu (5 Maret 2025) pukul 23.00 WIB, seluruh genangan di wilayah DKI Jakarta sudah surut," Kepala Pusat Data dan Operasi (Pusdalops) BPBD DKI Jakarta, Muhamad Yohan, 6 Maret 2025.
Yohan mengatakan kondisi ini berkat upaya kolaboratif dari berbagai pihak, sehingga seluruh genangan di wilayah DKI Jakarta berhasil ditangani dengan cepat.
3. BMKG prediksi puncak musim hujan terjadi pada 11-20 Maret 2025

Sementara, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan puncak curah hujan diprediksi akan terjadi pada 11 sampai 20 Maret 2025.
"Mohon ini ada update hasil analisis untuk 10 hari kedua dan ketiga di bulan Maret. Ini ternyata tren puncaknya justru di 10 hari kedua. Jadi tadi, mulai tanggal 11 sampai kira-kira tanggal 20 Maret," ujar Dwikorita dalam sesi rapat koordinasi penanganan banjir pada 4 Maret 2025.
Dwikorita menjelaskan, curah hujan tinggi itu berpotensi turun di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat. Sementara, di dataran rendah seperti Jakarta, Tangerang, dan Bekasi intensitasnya sedang.
"Jadi ini curah hujan tertinggi yang di hijau tua. Hijau tua itu sampai mencapai 300 milimeter dalam 10 hari. Makin muda ini masih tinggi, kuning menengah sampai 100 milimeter dalam 10 hari. Ini termasuk yg untuk ekstrem, terutama yang hijau. Hijau ini ada di puncak (Bogor), sehingga ke arah atas, nanti akan menggelontornya juga ke bawah. Meskipun yang di bawah masih kuning sampai coklat, itu kategorinya menengah itu sampai 150 milimeter dalam 10 hari," tutur dia.