Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Komisi I Minta Presiden Prabowo Sigap Respons Konflik Iran-Israel

20250616_145317.jpg
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mendesak Presiden Prabowo sikapi perang Iran-Israel. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • RI diminta susun skenario evakuasi WNI di Iran dan Israel
  • Menlu Sugiono diminta kumpulkan Dubes RI di Teheran
  • RI kutuk serangan Israel ke Iran, desak semua pihak menahan diri
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi 1 DPR Utut Adianto menyoroti konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang memanas belakangan ini. Ia meminta Presiden Prabowo Subianto bersikap siap dan sigap dalam menyikapi konflik ini.

Menurut dia, pemahaman siap mengandung makna Indonesia tidak ikut berperang, adapun sigap berarti sikap yang diambil untuk mengantisipasi kemungkinan dampak ikutan lainnya.

"Kita dunia saling terkait. Hanya berapa besar keterkaitannya dengan Indonesia, ini yang kita harapkan Pak Presiden Prabowo harus siap dan sigap mengantisipasi. Pemahaman siap, tentu kita tidak berperang tapi sigap terhadap dampak ikutan lainnya," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/6/2025).

"Sigap itu kan artinya cepat dan tepat, pemahaman sigap," sambungnya.

1. RI harus susun skenario untuk evakuasi WNI

20250616_145316.jpg
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mendesak Presiden Prabowo sikapi perang Iran-Israel. (IDN Times/Amir Faisol)

Dia juga mewanti-wanti agar pemerintah Indonesia mempersiapkan skenario untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di dua wilayah konflik tersebut.

"Ada baiknya dipikirkan untuk dievakuasi ke daerah atau ke wilayah yang dianggap aman atau kembali (ke Indonesia)," ucap dia.

Utut juga meminta pemerintah Indonesia sigap dalam mencermati rute penerbangan dari Tanah Air supaya tidak melintasi wilayah udara di lokasi konflik yang terjadi di kedua negara, agar tidak terkena imbas secara langsung.

Selain itu, pemerintah Indonesia perlu sigap dalam mengantisipasi kemungkinan salah sasaran dari konflik yang tengah berkecamuk antara kedua negara di Timur Tengah tersebut.

"Tapi bisa ya namanya lagi apes di wilayah perang, bisa saja salah koordinat, surveillance-nya lagi pas, atau di-intercept harusnya ke titik daerah sekitar jauh dari Teheran, ternyata masuk di situ," tuturnya.

2. Menlu Sugiono diminta panggil Dubes RI untuk Iran

Menteri Luar Negeri Sugiono dalam Pertemuan ke-29 ASEAN Political-Security Community (APSC) Council Meeting pada Minggu (25/5/2025) di Kuala Lumpur, Malaysia (Dok.Kemlu)
Menteri Luar Negeri Sugiono dalam Pertemuan ke-29 ASEAN Political-Security Community (APSC) Council Meeting pada Minggu (25/5/2025) di Kuala Lumpur, Malaysia (Dok.Kemlu)

Di sisi lain, dia juga meminta Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono memanggil Duta Besar (Dubes) RI di Teheran guna meminta laporan terkait perkembangan konflik bersenjata antara Iran-Israel yang kian memanas. Dia mengatakan, Sugiono harus sigap menyisir dampak dari konflik ini.

"Idealnya, Pak Menlu Sugiono juga mengundang Dubes RI di Teheran untuk memberikan laporan tertulis karena beliau yang ada di Teheran, dan di Teheran yang terluka atau yang wafat atau instalasi apa saja yang rusak akibat perang yang baru berjalan tiga hari ini," kata dia.

3. RI kutuk serangan Israel ke Iran

Menlu Sugiono hadiri Pertemuan Council of Ministers (COM) Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-24. (Dok. Kemlu RI)
Menlu Sugiono hadiri Pertemuan Council of Ministers (COM) Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-24. (Dok. Kemlu RI)

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025). Dua petinggi militer Iran tewas dalam serangan itu.

Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan, tindakan Israel merupakan bentuk pelanggaran hukum. Indonesia, kata Sugiono, menegaskan kembali kewajiban setiap negara untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui cara-cara damai sesuai hukum internasional.

"Indonesia tegas mengutuk serangan Israel terhadap Iran! Tindakan ini juga melemahkan dasar-dasar hukum internasional," ujar Sugiono di akun media sosial Kemlu, dikutip pada hari ini.

Menteri dari Partai Gerindra itu menambahkan, serangan Israel ke Iran berisiko memperburuk ketegangan di kawasan Timur Tengah dan berpotensi memicu konflik yang lebih luas. Sugiono mendesak semua pihak menahan diri agar tidak memperburuk situasi.

"Semua pihak harus menahan diri secara maksimal dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan atau ketidakstabilan," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us