Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Komnas Perempuan Kritik Pernyataan Menkominfo soal Polwan Bakar Suami

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi di Jakarta, pada Senin (03/06/2024) (IDN Times/Misrohatun)
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi di Jakarta, pada Senin (03/06/2024) (IDN Times/Misrohatun)
Intinya sih...
  • Kasus Polwan membakar suami jadi sorotan publik
  • Pernyataan Menkominfo dinilai diskriminatif
  • Komnas Perempuan ingatkan dampak judi online dan pinjol
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kasus Briptu FN, Polwan Polres Mojokerto Kota yang membakar suaminya sendiri, Briptu RDW menjadi sorotan publik. Salah satunya Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi. Dalam pernyataannya ia mengatakan “perempuan ternyata lebih kejam daripada laki-laki”.

Pernyataan Menkominfo ini lantas menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, karena dinilai diskriminatif.

Komnas Perempuan mengingatkan agar pejabat publik bisa lebih mawas diri dalam mengeluarkan pendapat agar tidak meneguhkan stereotype gender. Hal ini disebut dapat semakin mendiskriminasi perempuan dan juga mendistraksi perhatian publik pada persoalan sesungguhnya yang harus segera ditangani. 

“Akibat pernyataan serupa ini, perhatian publik tergeser dari persoalan yang lebih utama, yaitu proses penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di dalam perkawinan dan keluarga, penanganan dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk judi online, dan perbaikan sistemik untuk menyikapi kondisi perempuan berkonflik dengan hukum,” kata Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani dalam keterangannya, dikutip Jumat (14/6/2024).

1. Membuat label perempuan sebagai pihak yang emosional

Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, dalam webinar Mendorong Percepatan Pembentukan Direktorat PPO dan PPA, Jumat (19/4/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, dalam webinar Mendorong Percepatan Pembentukan Direktorat PPO dan PPA, Jumat (19/4/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Andy mengatakan, pernyataan tersebut erat dengan stereotype perempuan sebagai pihak yang bersifat lemah lembut, dan juga label perempuan sebagai pihak yang emosional, sehingga lekas gelap mata, tidak bisa mengambil keputusan yang rasional dalam menghadapi masalah. 

Label serupa ini yang menjadi salah satu faktor penghambat kepemimpinan perempuan karena diragukan kapasitasnya. 

2. Kominfo perlu lakukan pencegahan kasus serupa agar tidak berulang

ilustrasi judi online (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi judi online (IDN Times/Aditya Pratama)

Terkait dampak judi online dan pinjaman online (pinjol), Komisioner Komnas Perempuan Rainy M Hutabarat mengingatkan risiko berujung kematian, kekerasan dalam rumah tangga, perceraian dan tekanan psikis. Jumlah kasus bunuh diri akibat terlilit utang pinjol dan teror tagihan, relatif banyak. 

“Karena itu Kominfo dan kementerian/lembaga negara terkait perlu melakukan langkah-langkah pencegahan untuk memutus keberulangan dan mengeluarkan kebijakan untuk menyikapi dampak negatif tantangan era digital termasuk judi online, pinjol, tindak pidana perdagangan orang yang dimediasi teknologi, dan kekerasan seksual berbasis elektronik,” ujarnya. 

3. Pernyataan Budi Arie di depan DPR

Menkominfo RI Budi Arie usai rapat kerja bersama Komisi I DPR RI. (IDN Times/Amir Faisol)
Menkominfo RI Budi Arie usai rapat kerja bersama Komisi I DPR RI. (IDN Times/Amir Faisol)

Budi Arie dalam rapat bersama Komisi I DPR RI menyoroti kasus ini dan mengatakan perempuan lebih kejam dari laki-laki. Ini berkenaan dengan pembahasan judi online.

“Kita harus berduka cita karena ada polisi yang ketika saya baca berita, siapa yang membakar siapa, ternyata istrinya ya. Ternyata perempuan itu ternyata lebih kejam daripada laki-laki. Ini tanpa gender stereotype loh, yang ibu yang istrinya membunuh suaminya polisi,” kata dia dilihat dari rekaman rapat DPR, Jumat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us