Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konsisten Unggul, Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jabar Turun Curam

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka usai mendaftar sebagai capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Pasangan calon presiden dan cawapres (capres-cawapres) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming meraih elektabilitas tinggi di Jawa Barat (Jabar).

Dalam survei Indikator Politik Indonesia (IPI) periode 27 Oktober sampai 1 November 2024, elektabilitas Prabowo - Gibran mengalahkan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.

Meski mengalami penurunan dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Prabowo - Gibran memperoleh 37,7 persen. Kemudian, disusul Anies - Muhaimin sebesar 30,1 persen, dan Ganjar - Mahfud dengan 26,7 persen.

“Pak Prabowo konsisten unggul, tapi turun curam di Jawa Barat,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dikutip melalui kanal YouTube IPI, Senin (13/11/2023).

1. Elektabilitas Prabowo - Gibran kalahkan Ganjar - Mahfud dan Anies - Muhaimin

Ilustrasi survei (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Kuatnya Prabowo - Gibran di Jabar selaras dengan tingginya elektabilitas pasangan tersebut secara nasional.

Dalam temuan IPI, Prabowo - Gibran unggul dengan torehan 39,7 persen, unggul dari Ganjar - Mahfud dengan torehan 30 persen serta Anies - Muhaimin dengan perolehan 24,4 persen.

Selaras dalam simulasi berpasangan, Prabowo tetap terkuat pada survei khusus capres dengan perolehan 40,6 persen. Raihan itu unggul jauh dari Ganjar sebesar 27,8 persen dan Anies 23,7 persen.

"Prabowo unggul signifikan dibanding Ganjar dan Anies,” ucap Burhanuddin.

2. Survei sebut dukungan NU ke Prabowo - Gibran cenderung menguat

Ilustrasi pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam rilis survei Indikator Politik terbaru, dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) terus menguat kepada Prabowo - Gibran. Terhitung mulai Juli 2023 hingga 1 November 2023, dukungan kalangan nahdliyin terhadap Prabowo - Gibran naik signifikan.

Pada Juli 2023, dukungan pemilih NU terhadap Prabowo - Gibran berada di angka 31,6 persen. Lalu, beranjak pada Agustus 2023, dukungan itu semakin menguat ke 34,1 persen suara, atau dengan kata lain ada kenaikan 2,5 persen.

Menginjak bulan berikutnya pada 2 sampai 10 Oktober 2023, dukungan warga NU terhadap Prabowo - Gibran terus menunjukkan tren positif. Pada periode tersebut, Prabowo - Gibran berhasil mengantongi dukungan 35,7 persen atau ada suntikan suara 1,6 persen.

Puncaknya, pada 27 Oktober sampai 1 November 2023, dukungan nahdliyin terhadap Prabowo - Gibran terus meningkat. Memasuki November 2023, dukungan kepada Prabowo - Gibran mencapai angka tertingi, sebesar 43,6 persen atau melesat 7,9 persen.

Tak hanya mengantongi keunggulan dari massa NU, Prabowo - Gibran juga semakin banyak dipilih mayoritas basis massa muslim.

Di survei yang sama, Prabowo - Gibran mendapatkan total dukungan dari pemilih muslim sebanyak 40,2 persen, diikuti Ganjar Pranowo - Mahfud MD dengan 27,2 persen, dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan 26,9 persen.

“Basis muslim makin dominan ke Prabowo, terutama beralih dari Ganjar,” ujar Burhanuddin.

Lebih lanjut, Burhanuddin menyampaikan, Prabowo - Gibran unggul di kalangan pemilih NU dengan torehan suara 43,6 persen. Disusul Ganjar - Mahfud 35 persen dan Anies - Muhaimin 17,7 persen.

Sementara, di segmentasi ormas Muhammadiyah dan lainnya, Anies - Muhaimin menang di angka 43,3 persen, Prabowo - Gibran 34 persen, dan Ganjar - Mahfud 21,5 persen.

"Pada basis NU Prabowo cenderung menguat Anies dan Ganjar cenderung menyusut. Di basis Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya Prabowo secara umum memiliki kecenderungan meningkat, Ganjar menurun dan Anies trennya menurun," ucap dia.

3. Survei digelar 27 Oktober sampai 1 November 2023

ilustrasi survei (IDN Times/Aditya Pratama)

Diketahui, Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 27 Oktober sampai 1 November 2023. Survei dilaksanakan secara tatap muka dengan jumlah sampel 1.220 responden di 38 provinsi Indonesia.

Dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden survei adalah warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak pilih, yaitu minimal berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling atau sistem acak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yosafat Diva Bayu Wisesa
EditorYosafat Diva Bayu Wisesa
Follow Us