Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KPK Pamer Kinerja 2025: 11 Kali OTT dan Tetapkan 118 Tersangka Korupsi

KPK Pamer Kinerja 2025: 11 Kali OTT dan Tetapkan 118 Tersangka Korupsi
Konferensi pers laporan kinerja KPK 2025 (IDN Times/Aryodamar)
Intinya sih...
  • KPK melakukan 11 kali operasi tangkap tangan (OTT) sepanjang tahun 2025.
  • Sebanyak 118 tersangka korupsi ditetapkan dan aset negara senilai Rp1,53 triliun berhasil dipulihkan.
  • Daftar OTT KPK mencakup kasus-kasus dugaan korupsi di berbagai daerah di Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan laporan kinerja sepanjang 2025. Salah satu yang dipamerkan kepada publik adalah 11 kali operasi tangkap tangan (OTT) dan menetapkan 118 tersangka.

"Ada 11 penangkapan para terduga pelaku tindak pidana korupsi, atau yang lazim dikenal di masyarakat sebutan OTT, yang KPK lakukan tahun ini, mengungkap praktik sistematis di sektor-sektor yang menyentuh hajat hidup orang banyak, seperti layanan kesehatan, pekerjaan umum, hinga jual beli jabatan," ujar Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2025).

"Dari penindakan, selama satu tahun ini, KPK menetapkan 118 tersangka, memproses ratusan perkara, dan memulihkan aset negara  mencapai Rp1,53 triliun. Angka tersebut menjadi angka tertinggi di lima tahun terakhir ini," lanjutnya.

Berikut daftar OTT KPK sepanjang 2025 hingga Senin (22/12/2025):

  1. OTT Anggota DPRD dan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, pada Maret 2025.
  2. OTT pada Juni 2025 terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumut, dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut yang menjerat anak buah Gubernur Bobby Nasution, Topan Ginting.
  3. OTT pada 7-8 Agustus 2025 terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit umum daerah di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. OTT ini menjerat Bupati Kolaka Timur Abdul Wahid.
  4. OTT pada 13 Agustus 2025 di Jakarta terkait dugaan suap terkait dengan kerja sama pengelolaan kawasan hutan. Kasus ini menjerat Dirut Inhutani V Dicky Yuana Rady.
  5. OTT pada 20 Agustus 2025 terkait kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi K3 di Kementerian Ketenagakerjaan. OTT ini menyeret mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer.
  6. OTT terhadap Gubernur Riau, Abdul Wahid, pada 3 November 2025, yakni mengenai dugaan pemerasan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau tahun anggaran 2025.
  7. OTT pada 7 November 2025 terhadap Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko. Ia ditangkap terkait kasus dugaan suap pengurusan jabatan, proyek pekerjaan di RSUD dr. Harjono Ponorogo, dan penerimaan lainnya atau gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
  8. OTT Bupati Lampung Tengah, Lampung, Ardito Wijaya, pada 9-10 Desember 2025, terkait kasus dugaan penerimaan hadiah dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah Tahun Anggaran 2025.
  9. Pada 17-18 Desember 2025, KPK melakukan OTT di Tangerang, dan menangkap seorang jaksa, dua pengacara, dan enam orang pihak swasta. Namun, kasus ini diserahkan ke Kejaksaan Agung.
  10. OTT berlangsung pada 18 Desember 2025. OTT ini menjerat Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang dan ayahnya HM Kunang, sertang pihak swasta.
  11. OTT kesebelas masih berlangsung pada hari yang sama dengan OTT kesepuluh. KPK melakukan OTT di Kalimantan Selatan dan menjerat Kajari HSU, Albertus Parlinggoman.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in News

See More

AS Kirim Tentara AU ke Ekuador, Lawan Kartel Narkoba

23 Des 2025, 05:10 WIBNews