Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kronologi Awal Mula Aktivis NU Zainul Ma'arif Bertemu Presiden Israel

Zainul Ma'arif (IDN Times/Istimewa)
Zainul Ma'arif (IDN Times/Istimewa)
Intinya sih...
  • Zainul Ma'arif berkunjung ke Israel untuk penelitian kehidupan Muslim di sana.
  • Sebelum bertemu Presiden Israel, Zainul berdiskusi lintas agama dan membawa semangat Bhineka Tunggal Ika.
  • Pertemuan dengan Presiden Israel berlangsung singkat, Zainul menyampaikan harapannya agar Israel dan Palestina berdamai.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Salah satu aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Zainul Ma'arif, buka suara terkait pertemuannya dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Dia kemudian menjelaskan awal mula bisa bertemu dengan Presiden Israel.

Zainul mengaku, diajak oleh rekannya dari Universitas Harvard untuk berkunjung ke Israel dengan tujuan penelitian.

"Jadi selama ini, ini murni tadi ya, saya bilang penelitian lapangan. Karena dari tahun 2021 itu saya sering diundang, beberapa kali diundang untuk berbicara tentang Palestina, Israel, dan juga Indonesia, semacam itu," ujar Zainul di kantor PWNU DKI Jakarta, Kamis (18/7/2024).

"Tapi kemudian teman saya ini, ya sudah akrab gitu kan, di Harvard, 'Anda cuma ngomong doang, belum melihat langsung kan'. Wah, saya dosen peneliti, makanya ada kesempatan. 'Emang saya bisa ke sana?' 'Bisa, nanti saya kasih jalan.' Ya sudah," sambungnya.

1. Tujuan meneliti muslim di Israel

Bendera Israel. (Unsplash.com/Micah Camper)
Bendera Israel. (Unsplash.com/Micah Camper)

Zainul mengatakan, dirinya kemudian berniat untuk meneliti kehidupan warga muslim di Israel. "Kemudian apa yang saya teliti di sana? Pada dasarnya saya ingin meneliti tentang the life of Muslim in Israel. Bagaimana kehidupan Muslim di sana? Kalau kehidupan Muslim di Gaza kita sudah tahu," kata dia.

Sebelum bertemu Presiden Israel, Zainul menyebut terlebih dahulu berdiskusi lintas agama. Dia membawa semangat Bhineka Tunggal Ika.

"Ini lho, kami bisa beragam, hidup beragam di Indonesia. Apa pun ras kami, apapun agama kami, kami bisa hidup bersama. Mohon ini, di tanah suci ini, hiduplah secara damai bersama. Tapi saya ngomongnya lagi-lagi tadi, terutama dengan orang-orang Israel," kata dia.

3. Kronologi pertemuan dengan Presiden Israel

Lima aktivis NU bertemu Presiden Israel/dok NU
Lima aktivis NU bertemu Presiden Israel/dok NU

Zainul mengaku, berkunjung ke Israel menggunakan visa turis. Dia masuk melalui Dubai.

"Biayanya, mungkin dari teman-teman sudah pada tahu ya, bahwa ini organisasinya (yang membiayai) namanya ITREK ya, sebenarnya kependekan dari Isreal Trek," ujar dia.

Singkat cerita, Zainul kemudian berada di Israel dari 30 Juni hingga 5 Juli 2024. Dia bertemu Presiden Israel pada 3 Juli 2024.

"(Pertemuan) tidak terlalu lama. Dialognya berapa ya? Mungkin 15-20 (menit), ini kali ya, 20 (menit)," kata dia.

Dalam pertemuan itu, Zainul menyampaikan harapannya agar Israel dan Palestina berdamai dan mengakhiri perang.

"Utamanya kami mengungkapkan ya tadi. Kami mengharapkan perdamaian. Mohon ini, kita orang Indonesia kan punya tugas secara konstitusional untuk menghadirkan perdamaian dunia," ucap dia.

3. Upaya diplomasi perdamaian

ilustrasi Palestina vs Israel (freepik.com)
ilustrasi Palestina vs Israel (freepik.com)

Zainul mengatakan, itu merupakan upaya diplomasi perdamaian.

"Saya mengungkapkan perdamaian di hadapan orang-orang yang sedang nyerang. Artinya, ini kan kita harus diplomasi, ngomongnya itu, Kami mengharapkan agar tidak ada serangan lebih lanjut tentang itu," ujar Zainul.

Lima aktivis NU yang disebut bertemu dengan Presiden Israel adalah Zainul Ma'arif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafian
EditorMuhammad Ilman Nafian
Follow Us