Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini Baik Usai Diguyur Hujan

Polusi Udara di Jakarta memburuk. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Intinya sih...
  • Kualitas udara Jakarta membaik setelah hujan, berada di peringkat 47 dunia dengan AQI 43 dan konsentrasi PM2.5 7,8 mikrogram/m³.
  • 10 kota dengan kualitas udara terburuk dimulai dari Kinshasa, Kongo-Kinshasa (175), Lahore, Pakistan (163), hingga Roma, Italia (84).
  • Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meluncurkan platform pemantau kualitas udara yang mengintegrasikan data dari 31 SPKU di Jakarta.

Jakarta, IDN Times - Kualitas udara di Jakarta pada Minggu pagi berdasarkan data IQAir masuk kategori baik usai diguyur hujan pada Sabtu (6/7/2024).  Jakarta menempati posisi ke-47 dalam peringkat kota dengan kualitas udara dan polusi kota terburuk di dunia.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-47 dengan angka 43 atau masuk dalam kategori baik dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 7,8 mikrogram per meter kubik.

Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

Sedangkan kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Sementara, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

 

 

1. Ini 10 kota di dunia dengan kualitas udara terburuk

pexels.com

Melansir ANTARA, kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Kinshasa, Kongo-Kinshasa di angka 175, urutan kedua Lahore, Pakistan di angka 163, urutan ketiga Kuwait City, Kuwait di angka 158, urutan keempat Manama, Bahrain di angka 156, urutan kelima Kampala, Uganda di angka 141.

Lalu urutan keenam Dubai, Uni Emirat Arab di angka 139, urutan ketujuh Santiago, Cile di angka 109, urutan ke delapan Karachi, Pakistan di angka 93, urutan ke semmbilan Cairo City, Mesir di angka 84, dan urutan ke sepuluh Roma, Itali di angka 84.

2. Dinas Lingkungan Hidup Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara

DLH DKI lakukan pengawasan industri kurangi polusi udara. (dok. DLH DKI)

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi hasil pantauan di 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di kota metropolitan tersebut.

Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategis.

3. 4 RT masih kebanjiran hingga Minggu pagi

Banjir di wilayah Condet, Jakarta Timur, Sabtu (25/5/2024) (Dok. BPBD DKI)

Sementara imbas hujan deras yang melanda Jakarta kemarin, BPBD Jakarta melaporkan masih ada 4 RT yang kebanjiran hingga Minggu (7/7/2024). Hal ini disebabkan meluapnya Kali Angke dan curah hujan tinggi.

"BPBD mencatat genangan saat ini masih terjadi di 4 RT atau 0.01 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," ujar Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji.

Keempat RT yang masih kebanjiran itu berada di Jakarta Barat. 3 RT di Kelurahan Kedaung Kaliangke masih kebanjiran 30 Cm, sedangkan 1 RT di Kelurahan Rawa Buaya masih kebanjiran hingga 60 Cm.

"Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us