Kaleidoskop 2021: 18 Kasus Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan

Ada 19 pelaku dengan 207 korban usia 3-17 tahun, miris~

Jakarta, IDN Times - Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam catatan akhir tahunnya mencatat setidaknya ada 18 kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan pendidikan.

Komisioner KPAI Retno Listyarti mengungkapkan, 2021 adalah tahun yang sangat memprihatinkan karena maraknya kekerasan seksual yang terjadi di satuan pendidikan yang terungkap ke publik dan bisa dikatakan jadi fenomena gunung es.

“Pada penghujung tahun 2021, publik dibuat geram dengan pemerkosaan terhadap puluhan santriwati di Madani Boarding School, Kota Bandung, yang dilakukan oleh seorang pendidik sekaligus pendiri, terhadap 12 santriwati hingga  hamil dan melahirkan,” kata dia, Selasa (28/12/2021).

KPAI mencatat sejumlah kasus kekerasan seksual sejak Januari hingga Desember 2021 lewat pemantauan dan rangkuman dari laporan media massa, total ada  207 orang korban anak, 71 laki-laki dan 126 perempuan berusia 3-17 tahun.

Berikut deretan kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan versi KPAI di seluruh Indonesia sejak Januari-Desember 2021.

1. Februari 2021, kasus guru agama di Cianjur dan pemimpin pesantren Jombang

Kaleidoskop 2021: 18 Kasus Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikanilustrasi kekerasan (IDN Times/Aditya Pratama)

Februari 2021, ada dua kasus yang dicatat KPAI mulai dari kasus di Cianjur, Jawa Barat AW dengan pelaku guru Agama berinisial MI, korbannya adalah lima santriwati. Pelaku merayu korban dan memperlihatkan video porno, kemudian melakukan aksi bejatnya saat proses pembelajaran.

Kedua, kasus di Jombang, Jawa Timur dengan pelaku SB, Pimpinan Ponpes dan total korbannya mencapai 15 santriwati. Pelaku berdalih membangunkan para santriwati untuk salat malam. Kemudian dicabuli, bahkan ada yang disetubuhi.

Baca Juga: KPAI: Pelaku Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan 55 Persennya Guru

2. Kasus di Maret, April hingga Mei 2021 dari Papua, Jawa hingga Sumatra

Kaleidoskop 2021: 18 Kasus Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan15 Bentuk Kekerasan Seksual Menurut Komnas Perempuan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada Maret ada kasus kekerasan seksual yang pelakunya adalah Pembina Asrama Sekolah Taruna berinisial DF di Timika, Papua, dengan korban 25 peserta didik sejak November 2020 hingga 9 Maret 2021. Kemudahan dari 25 korban itu ada 13 yang mengalami kekerasan seksual.

“Modus pelaku masuk ke kamar siswa pada malam hari setelah doa malam dan mengajak korban ke kamar mandi di bawah ancaman akan dipukul jika menolak,” tulis Retno dalam keterangan kasus yang dirangkum KPAI.

Pada April 2021, ada kasus yang terjadi di Medan, Sumatra Utara dengan pelaku Kepala Sekolah SD yang disebut sebagai pendeta. Modus yang digunakannya dalam menjalankan aksinya adalah dengan cara memanggil korban untuk datang ke ruangannya. Beberapa korban dibawa ke hotel dan rumah BS. Bahkan, satu korban dipaksa untuk melakukan oral seks di dalam kamar hotel. Total ada tujuh korban dalam kasus ini.

Kasus selanjutnya terjadi pada bulan Mei 2021 di Batu, Kota Malang, Jawa Timur oleh Kepala Sekolah sMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) sekaligus pemilik sekolah yang diduga korbannya adalah 15 siswi, total yang melapor dan sekaligus menjadi saksi ada 8 orang.

Selain kejahatan seksual yang berulang-ulang korbannya adalah sejak SMA di sana, pelaku juga melakukan kejahatan fisik seperti memukul, menendang, memaki termasuk kekerasan verbal termasuk kekerasan yang sifatnya ekonomi. Modus dipekerjakan dengan jam kerja panjang, namun diupah tak layak. 

3. Kasus Juni 2021 menjerat guru ngaji dan pendidik pesantren

Kaleidoskop 2021: 18 Kasus Kekerasan Seksual di Dunia PendidikanIlustrasi pemerkosaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Ada dua kasus pada Juni 2021, mulai dari korban pelecehan seksual guru ngaji ini berusia antara 3 hingga 15 tahun di Sidoarjo, Jawa Timur dengan total korban mencapai 25 orang sejak 2016, pelaku adalah guru mengaji dan pengelola rumah Tahfidz berinisial JE.

Kasus kedua di Juni 2021 terjadi di Solok, Sumatra Barat oleh pendidik di Ponpes M. Natsir pada 10-14 santri tapi yang lapor polisi hanya tiga korban. Aksi bejat tersangka diketahui oleh orang tua salah seorang korban ketika anaknya mengeluh sakit saat buang air besar. Orang tua korban yang menduga ada tindakan pelecehan seksual terhadap anaknya langsung membuat laporan polisi

4. Tiga kasus pada September 2021 terjadi di pondok pesantren

Kaleidoskop 2021: 18 Kasus Kekerasan Seksual di Dunia PendidikanIlustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Pada September 2021 ada tiga kasus yang terjadi, mulai dari Ogan Ilir, Sumatra Selatan dengan pelaku dua orang guru di pondok pesantren yang sama, total ada 13 santri yang jadi korban dengan modus pelaku IM dan JM merayu korban dan mengancam korban apabila berani mengadukan perbuatannya tersebut. 

Kemudian, kasus selanjutnya di Sragen, Jawa Tengah yang terjadi pada satu santriwati berusia 15 tahun, pelakunya adalah guru ngaji yang meminta korban menyapu gudang kemudian dicabuli di sana.

Serta terakhir adalah kasus kekerasan seksual oleh guru di pondok pesantren pada 34 santriwatinya di Trenggalek, Jawa Timur. Pelaku membujuk dan merayu anak didiknya agar mau dicabuli adalah dengan cara memotivasi anak didiknya dengan berkata, kalau sama gurunya harus nurut, tidak boleh membantah. Pelaku melancarkan aksi bejatnya sejak 2019 hingga 2021.

Baca Juga: Risma: Korban Perkosaan Guru Pesantren di Bandung Masih Ingin Sekolah

5. Kasus di Oktober dan November dari modus terapi hingga menurut agar dapat berkah

Kaleidoskop 2021: 18 Kasus Kekerasan Seksual di Dunia PendidikanCara Edukasi Cegah Kekerasan Seksual pada Anak Sesuai Usia (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada Oktober ada kasus di Sragen, Jawa Tengah oleh tokoh Agama di wilayah pondok pesantren dengan korban 10 orang santri. Modus pelaku merayu korban dengan dalih memberi terapi alat vital, kemudian disodomi.

Kedua pada Oktober terjadi kasus kekerasan seksual dengan modus menurut pada guru agar dapat berkah, perbuatan tercela ini dilakukan pengasuh pondok pesantren di Mojokerto, Jawa Timur dengan korban satu santriwati.

Sedangkan pada November, ada satu santriwati jadi korban kekerasan seksual oleh pimpinan pondok pesantren di Pinrang, Sulawesi Selatan. Pelaku melecehkan santrinya sebanyak lima kali di area pesantren. 

6. Banyak kasus di Desember 2021, salah satunya kasus HW yang perkosa 12 santri

Kaleidoskop 2021: 18 Kasus Kekerasan Seksual di Dunia PendidikanIlustrasi santri di pondok pesantren. ANTARA FOTO/Fauzan

Kasus yang paling banyak terungkap ada di bulan Desember, kasus pertama adalah pendidik dan pendiri Madani Boarding School Bandung, Jawa Barat  berinisial HW yang memperkosa 12 santrinya dengan modus iming-iming memberi hadiah total ada 11 santriwati yang hamil. 

Dalam salah satu dakwaan Jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung disebutkan, salah satu iming iming yang diberikan HW kepada korban adalah dijanjikan menjadi polisi wanita. 

Kemudian di Cilacap, Jawa Tengah terjadi kekerasan seksual oleh guru agama berinsial MAYH pada 15 korban siswi SD. Pelaku mengiming-imingin nilai bagus pada siswi yang baru duduk dibangku kelas IV dan V SD tersebut, kemudian dicabuli dalam kurun waktu tiga bulan.

Selanjutnya, ada sembilan santriwati yang menjadi korban pelecehan seksual diduga oleh ustaz atau guru mengaji pada sebuah Pondok pesantren di Tasikmalaya Selatan, Jawa Barat.

Masih di Desember, 10 anak perempuan usia 10-15 tahun jadi korban pencabulan oleh guru ngajinya di Beji kota Depok, Jawa Barat. Pelaku melakukannya saat proses belajar mengajar berlangsung.

Terakhir adalah kasus pelecehan oleh pengasuh pondok pesantren di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta kepada satu santriwati berusia 12 tahun. Korban diminta untuk memijat pelaku kemudian diraba-raba payudara dan alat vitalnya.

Baca Juga: Guru Pesantren di Bandung Perkosa 12 Santri, KPAI : Dicuci Otaknya!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya