Listrik Padam, Sektor Industri Komplain ke Menperin Airlangga

Jakarta, IDN Times - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, akibat blackout atau pemadaman listrik di sebagian wilayah pulau Jawa, beberapa sektor industri pun mengeluh karena tak bisa beroperasi.
Menurut Airlangga, mereka yang mengeluh, terutama sektor industri yang beroperasi selama 24 jam. Akibat pemadaman listrik, mereka juga tak bisa bekerja optimal.
1. Pemadaman listrik berdampak cukup besar pada industri

Airlangga menyebut pemadaman listrik di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat tersebut, berpengaruh besar pada industri.
"Pemadaman tentu dampak terhadap industri cukup besar," kata dia di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (5/8).
2. Pekerjaan di sektor industri petrochemical sempat terhenti karena pemadaman listrik

Airlangga menyebutkan hampir semua sektor industri berkeluh kepadanya, karena terjadi pemadaman listrik. Salah satunya dari sektor petrochemical.
"Ada beberapa. Sektor petrochemical kan biasanya produksi nya 24 jam. Jadi dengan listrik berhenti, dia berhenti dan untuk recovery-nya butuh waktu," ujar dia.
3. Sektor industri yang bekerja 24 jam melayangkan keluhan pada Airlangga

Selain itu, Airlangga mengatakan, keluhan juga datang dari industri-industri yang beroperasi selama 24 jam, yang jumlahnya tidak sedikit.
"Industri lain yang produksinya 24 jam," ucap dia.
4. PT PLN menjelaskan lambannya penanganan pemadaman listrik

Berkaitan dengan pemadaman listrik tersebut, hingga Senin siang ini, masih ada beberapa daerah yang belum teraliri listrik. Lambatnya penanganan menjadi sorotan lain pada PLN.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sripeni Inten Cahyani mengatakan, lambatnya penanganan atas pemadaman listrik merupakan dampak dari karakteristik pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Kalau tenaga uap itu, butuh waktu lama untuk mulai lagi kalau sudah dingin karena mati, paling tidak butuh delapan jam untuk bisa menghasilkan uapnya," kata dia seperti dikutip dari Antara, Senin (5/8).
Sripeni menjelaskan terhentinya pasokan listrik sempat membuat PLTU Suralaya tidak aktif. Sementara, untuk memanaskan kembali mesin PLTU membutuhkan waktu yang cukup lama.
Nonaktifnya PLTU Suralaya ini berimbas ke sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Banten. Sebab, PLTU Suralaya biasanya mengirimkan pasokan listrik hingga 2.800 MW.
Sripeni menargetkan pasokan listrik ke semua wilayah terdampak akan kembali normal pada Senin malam. "Kami upayakan malam ini semua dapat tersalurkan semua," kata dia.