Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Luhut: BOR Omicron Bisa Lebih Tinggi dari Delta Jika Kasus Terus Naik

Luhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)
Luhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jumlah pasien Omicron yang dirawat inap di Indonesia akan lebih tinggi dari varian Delta apabila kasus terus meningkat setiap harinya. Hal itu disampaikan Luhut setelah melihat data dari sejumlah negara yang mengalami peningkatan bed occupation rate (BOR) karena kasus Omicron terus melonjak.

“Kami mencoba untuk menganalisa bahwa jumlah rawat inap rumah sakit di Indonesia dapat lebih tinggi dari Delta apabila kasus harian meningkat lebih dari tiga kali lipatnya atau setara 150 ribu kasus per hari. Hingga saat ini kami masih memperkirakan angka tersebut kecil kemungkinan terjadi. Meski demikian kami tetap waspada,” kata Luhut dalam keterangan pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (31/1/2022).

1. Luhut sebut jumlah rawat inap rumah sakit saat ini masih cukup aman

Sejumlah pasien menjalani perawatan di lorong IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.
Sejumlah pasien menjalani perawatan di lorong IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menyampaikan penambahan kasus positif per 30 Januari 2022 masih berada di angka seperlima dari puncak varian Delta pada Juli 2021. Selain itu, tambah Luhut, jumlah rawat inap rumah sakit di Indonesia saat ini juga masih cukup aman yaitu seper-sepuluh dari puncak Delta tahun lalu.

“Estimasi ini kami lakukan sebagai langkah mitigasi apabila terjadi keganasan dari Omicron ini dengan menyiapkan fasilitas kesehatan yang ada,” jelasnya.

2. Luhut sebut kasus COVID-19 masih didominasi di Jakarta

Warga beraktivitas di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.
Warga beraktivitas di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Luhut menyebut, meski kasus harian COVID-19 terus meningkat, effective reproduction number atau Rt harian di Jawa-Bali dalam tujuh hari ini terus menurun. Namun, ia menyebut pemerintah akan terus mengawasi perkembangan kasus COVID-19 ini.

“Saat ini kasus konfirmasi masih didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta. Namun, dalam beberapa hari terakhir kasus konfirmasi juga mulai terdeteksi dan naik signifikan di provinsi lain di Jawa-Bali,” ucap dia.

3. Positivity rate COVID-19 di RI capai lima persen

Warga berkendara di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.
Warga berkendara di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Kemudian, Koordinator PPKM Jawa-Bali ini juga menyebut positivity rate COVID-19 Indonesia berada di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu sebesar lima persen. Namun, katanya, hal itu juga didorong positivity rate jumlah orang yang dites COVID-19 sebesar 24 persen.

“Jumlah orang yang diperiksa dan di tes secara harian juga meningkat cukup signifikan dibanding beberapa waktu lalu. Untuk itu pemerintah terus mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu takut untuk segera melakukan pemeriksaan tes antigen maupun PCR apabila merasakan gejala flu dan batuk,” tutur Luhut.

“Hal ini dilakukan semata-mata untuk dapat segera mengetahui kondisi pasien, melakukan perawatan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” lanjutnya.

4. Luhut sebut kasus kematian di Jawa-Bali meningkat, DKI Jakarta tertinggi

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Kemudian, Luhut turut menyampaikan kasus kematian harian pasien COVID-19 di Jawa-Bali alami peningkatan. Ia menyebut Jakarta menjadi provinsi dengan tingkat kematian tertinggi.

“Berdasarkan data yang kami temukan, dari 27 pasien yang mengalami gejala berat atau sedang, 59 persen di antaranya memiliki komorbid, 30 persen lansia dan 63 persen belum divaksinasi lengkap. Selain itu sebagian besar kematian disebabkan oleh penyakit bawaan atau komorbid, lansia dan juga orang yang belum divaksinasi lengkap,” Luhut menjelaskan.

Maka dari itu, Luhut mengimbau masyarakat segera melaksanakan vaksinasi lengkap di fasilitas kesehatan atau gerai-gerai vaksin yang telah disiapkan pemerintah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Teatrika Handiko Putri
EditorTeatrika Handiko Putri
Follow Us