Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mahfud MD: Terorisme Buat Banyak Anak Kehilangan Harapan, Cita-cita

Menko Polhukam Mahfud MD (IDN Times/Galih Persiana)
Menko Polhukam Mahfud MD (IDN Times/Galih Persiana)

Jakarta, IDN Times - Memperingati Hari Internasional Peringatan dan Penghormatan bagi Korban Terorisme yang jatuh setiap tanggal 21 Agustus, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memimpin aksi mengheningkan cipta.

"Mari menundukkan kepala, aksi hening dimulai," ujar Mahfud saat memimpin aksi hening tepat pada pukul 10.00 WIB yang digelar oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) secara daring dengan tema "Bangkit Peduli, Menyemai Damai," Sabtu (21/8/2021).

Dilansir dari ANTARA, Mahfud mengatakan, melalui aksi menundukkan kepala dan mengheningkan cipta, turut dipanjatkan doa bagi korban terorisme yang telah meninggal dunia dan juga untuk menunjukkan empati serta penghormatan bagi korban yang masih hidup agar kembali bangkit.

1. Sebagai dukungan bagi seluruh korban aksi terorisme

Menko Polhukam Mahfud MD (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Menko Polhukam Mahfud MD (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Aksi mengheningkan cipta berlangsung dua menit. Menurut Mahfud, peringatan ini sekaligus bertujuan memberi dukungan terhadap seluruh penyintas terorisme, menjamin pemenuhan hak-hak penyintas, mempromosikan, dan melindungi hak asasi manusia (HAM).

Mahfud menegaskan, cerita tentang dampak terorisme selalu menimbulkan perasaan pilu, karena peristiwa teror membuat nyawa melayang sia-sia dan tidak sedikit membuat korban selamat mengalami cedera dan luka, yang tidak bisa disembuhkan.

"Korban mengalami trauma berat, banyak wanita kehilangan suami, suami kehilangan istri, banyak anak kehilangan harapan, dan cita-citanya," ucap Mahfud.

2. Kemenko Polhukam siap dorong sinergi antar lembaga untuk menanggulangi terorisme

(Menko Mahfud MD ketika merayakan Hari Bhayangkari di Kemenko Polhukam) Dokumentasi Kemenko Polhukam
(Menko Mahfud MD ketika merayakan Hari Bhayangkari di Kemenko Polhukam) Dokumentasi Kemenko Polhukam

Mahfud mengatakan, Kemenko Polhukam siap mendorong kementerian dan lembaga terkait untuk bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan LPSK, untuk menanggulangi terorisme dalam pemenuhan hak-hak korban terorisme, baik korban yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung.

"Penguatan koordinasi dan sinergitas memang perlu terus dilakukan untuk membangun kapasitas kementerian atau lembaga terkait penanggulangan terorisme dan pemenuhan hak-hak korban," jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Menurut Mahfud, dalam Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, negara melalui pemerintah diamanatkan untuk bertanggung jawab memberikan perlindungan bagi korban terorisme.

3. Peringatan ini sebagai komitmen bangsa untuk menentang dan memerangi aksi terorisme

Ilustrasi penangkapan terduga teroris.(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Ilustrasi penangkapan terduga teroris.(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Peringatan Hari Internasional Peringatan dan Penghormatan bagi Korban Terorisme ini sendiri, kata Mahfud, untuk menunjukkan komitmen bersama sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, untuk menentang dan memerangi setiap tindakan terorisme maupun tindak kekerasan dengan motif apa pun, serta terus memperjuangkan kondisi aman dan damai bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam peringatan itu hadir Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo, Kepala BNPT Boy Rafli Amar, Perwakilan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) Indonesia Collie Brown, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, para penyintas terorisme, dan mitra deradikalisasi dari seluruh Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us