Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makam Siska Korban Chiropractic Dibongkar, Ada Apa Gerangan?

Sumber Gambar: sindonews.com

Makam Allya Siska Nadya, wanita berusia 33 tahun yang meninggal usai melakukan terapi chiropractic dibongkar oleh Tim DVI Polda Metro Jaya yang bekerja sama dengan pihak Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir. Makam Siska berada di pojok belakang TPU. Di sana, nampak ada satu unit tenda biru yang didirikan mengelilingi makam. Pembongkaran tersebut dilakukan dalam rangka melakukan otopsi terhadap jasad korban.

Default Image IDN

Di sekitar makam Siska hanya tampak kehadiran pihak keluarga dan pihak berwajib saja. Mobil ambulans berwarna putih terlihat berada di depan jalan menuju ke makam. Pengunjung tidak dapat melewati jalan menuju ke makam tersebut. Rencananya jasad Siska akan diotopsi di tempat. Namun, jika tak memungkinkan maka jasad tersebut akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. 

Polisi masih mencari bukti-bukti terkait kematian Siska.

Default Image IDN

Alasan di balik pembongkaran mayat Siska yang dilakukan oleh kepolisian adalah mencari bukti-bukti. Pasalnya, kemungkinan masih ada petunjuk di dalam tubuh korban terkait adanya dugaan malpraktek yang dilakukan oleh Randall Cafferty, seorang terapis di klinik Chiropractic First yang menangani Siska.

Ayah Siska, Alfian Helmy Hasjim, juga telah menyetujui adanya tindakan otopsi terhadap Siska. Dia ingin mendapatkan kejelasan mengenai kematian anaknya.

Siska sebelumnya mengalami masalah sakit di bagian punggung. Segera setelah menjalani terapi chiropractic, dia meninggal dunia secara mendadak. Diduga Siska menjadi korban malpraktek oleh dokter yang memberikan terapi chiropractic kepadanya.

Duka mendalam masih dirasakan keluarga korban.

Default Image IDN

Pihak keluarga tak pernah menyangka bahwa Siska akan meninggal setelah menjalani pengobatan di klinik Chiropractic First yang terletak di Pondok Indah Mall, Jakarta. Ibu korban juga pernah mengantarkan Siska ke Randall Cafferty untuk berkonsultasi sebanyak dua kali dalam sehari. Meski awalnya curiga, waktu itu keluarga tetap meneruskan terapi demi kebaikan anaknya.

Default Image IDN

Metode terapi yang dilakukan kepada sang anak memang cukup ekstrem. Dia melihat dokter melakukan terapi dengan menggerakan kepala Siska ke kanan dan ke kiri sampai terdengar suara “krekk”. Bukannya ada perubahan, korban malah merasakan kesakitan yang amat luar biasa usai beberapa jam melakukan terapi tersebut. Korban pun tak sadarkan diri dan kemudian meninggal dunia. 

 

Share
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us