Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makassar dan Sekitarnya Masih Terkepung Banjir, Warga Diminta Waspada

Banjir yang menggenangi salah satu sudut perumahan Bumi Tamalanrea Permai, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, pada Januari 2019 (IDN Times/Achmad Hidayat Alsair)
Banjir yang menggenangi salah satu sudut perumahan Bumi Tamalanrea Permai, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, pada Januari 2019 (IDN Times/Achmad Hidayat Alsair)

Makassar, IDN Times - Banjir bandang menghampiri Makassar di awal tahun. Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (21/1) malam lumpuhkan sebagian aktivitas di ibukota Sulawesi Selatan. Beberapa kawasan padat penduduk seperti Bumi Tamalanrea Permai, Antang, Bung dan Paccerakkang terendam air hingga lebih dari satu meter.

Berdasarkan pantauan, sejumlah jalan protokol seperti Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Andi Pangerang Pettarani sulit dilewati kendaraan akibat permukaan air kian meninggi. Situasi ini turut berimbas pada putusnya akses menuju kota-kota terdekat yang turut didera terjangan banjir.

1. Banjir mendera jalur masuk ke perumahan Bumi Tamalanrea Permai

(Banjir di salah satu daerah di Makassar beberapa waktu lalu) IDN Times/Achmad Hidayat Alsair
(Banjir di salah satu daerah di Makassar beberapa waktu lalu) IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

"Jalur menuju Maros memang tidak banjir. Cuma tinggi air di pusat kota sudah lebih dari pinggang orang dewasa. Truk menuju kota tidak bisa lewat, akhirnya macet tidak bergerak sampai jalan poros (Simpang Lima Mandai)," tutur Fajar, 23 tahun, yang sempat melintasi wilayah Tamalanrea saat dihubungi pada Rabu (23/1) siang.

Sementara itu, sejumlah kondisi beberapa perumahan kian gawat dari waktu ke waktu. Siska, 23 tahun, terpaksa mengungsi lantaran rumah kost yang ditinggalinya di daerah Kowilham Jalan Perintis Kemerdekaan 4 Kecamatan Tamalanrea sudah terendam air hingga satu setengah meter sejak Selasa (22/1) malam.

2. Aliran air mulai menggenangi beberapa bangunan di bantaran Sungai Daya

IDN Times/Achmad Hidayat Alsair
IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

"Tempat tinggal ada di dataran rendah, jadi tinggi air cepat naik. Paling mentok itu sampai leher orang dewasa," ujarnya kepada IDN Times. Saat ditanya perihal bantuan, ia menuturkan jika belum ada regu penyelamat yang melakukan evakuasi hingga berita ini ditulis. Alhasil warga setempat berinisiatif membuat rakit sederhana dari bahan seadanya.

Kondisi genting turut dirasakan warga Maros dan Gowa, dua kota terdekat, sejak Selasa (22/1) sore kemarin. Zia, 23 tahun, penduduk Perumnas Tumalia Maccopa Maros terpaksa berpindah tempat lantaran situasi kian mengkhawatirkan. Menurut penuturannya, air sempat mencapai 1,2 meter pada tengah malam sebelum surut siang ini.

3. Sebagian ruas jalan masuk menuju Pasar Grosir Daya turut terendam

Air menggenangi salah satu wilayah kota Makassar. IDN Times/Achmad Hidayat Alsair
Air menggenangi salah satu wilayah kota Makassar. IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

Meski demikian, ia rupanya belum menerima bantuan. "Belum ada pembagian bantuan makanan atau pendirian posko darurat oleh Pemda Maros untuk wilayah sekitaran rumah. Ada bantuan perahu karet, tapi tidak sampai ke sini," pungkas wanita yang berprofesi sebagai pegawai tersebut.

Selain Makassar dan sekitarnya, banjir besar melanda Pangkep dan Jeneponto. Hingga kini, listrik di sebagian wilayah Sulawesi Selatan belum normal sepenuhnya. Personel Kepolisian, TNI dan organisasi kemanusiaan sudah tersebar di lokasi-lokasi dengan dampak terparah. BMKG sendiri masih menghimbau masyarakat untuk terus mewaspadai cuaca selama tiga hari ke depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us