Bahas Millennial saat Debat, Ganjar Cerita Buat Vlog untuk Sudirman

Sudirman menyindir soal medsos untuk pencitraan

Jakarta, IDN Times - Pasangan calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauzia menanggapi soal generasi millennials, dalam debat pamungkas yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Patra Jasa Semarang, Kamis (21/6) malam. Debat ketiga ini bertema Hukum, Demokrasi, dan Kawasan.

Moderator debat terbuka Aiman Witjaksono menyebutkan Jateng memiliki 1,5 juta generasi Z, yang lebih tertarik dalam menyampaikan pesan melalui video visual. Lantas, dia menanyakan strategi kebudayaan apa supaya generasi millennials dan gen Z ini bisa menghayati Pancasila?

1. Mengarahkan generasi Z

Bahas Millennial saat Debat, Ganjar Cerita Buat Vlog untuk SudirmanIDN Times/Fitang Adhitia

Sudirman mengatakan generasi millennial adalah generasi yang menghargai makna hidup dengan caaanya sendiri, dengan cara menyenangkan. Namun mereka membutuhkan contoh dan perilaku visual, karena itu penting bagi orangtua memberikan teladan baik.

"Penting bagi ortu, seluruh anak saya gen millennial. Penting orangtua berperilaku baik, apalagi pejabat publik. Mereka akan mengkopi. Mereka generasi mandiri, punya referensi, dan menjalani hidupnya dengan cara sendiri. Tugas kita memberi arah," kata dia.

Sementara, pasangan Sudirman, Ida mengatakan perlunya membumikan Pancasila sesuai kebutuhan kepada generasi millennials dan gen z. Contoh dari orangtua, pemimpin negara, dan daerah sangat dibutuhkan.

"Butuh model. Ketika model tidak mengaplikasikan Pancasila, maka mereka semakin jauh dari Pancasila," kata dia.

Ida juga mengimbau generasi millennials dan gen z menggunakan hak pilihnya pada saat pemungutan suara Pilkada Jateng 27 Juni mendatang.

"Kepada para pemilih pemula, gen Z, pada saatnya nanti akan menggunakan hak pilihnya. Tugas kita memberi keteladanan demokrasi. Demokrasi yang menjunjung tinggi etika. Budaya yang tidak main fitnah. Yang memberi kesempatan menjadi contoh bagi generasi mendatang," kata dia.

2. Sudirman menyindir soal pencitraan di media sosial

Bahas Millennial saat Debat, Ganjar Cerita Buat Vlog untuk SudirmanIDN Times/Fitang Adhitia

Menyinggung soal medsos, Sudirman menyebut-nyebut soal penggunaan medsos yang dinilai banyak digunakan untuk pencitraan bagi pemimpin sekarang ini.

"Terkesan dengan medsos yang disampaikan Ganjar. Medsos ada dua, bungkus dan konten. Yang penting bagi generasi muda kita adalah konten bukan bungkus-bungkus pencitraan. Kami jadi korban fitnah dari bentuk ini. Betul menggunakan medsos, tapi jaga perilaku. Karena itu isi. Yang penting adalah perilaku, perilaku keteladanan dan positif," ujar Said.

3. Menanamkan nilai-nilai kebaikan melalui cara kekinian

Bahas Millennial saat Debat, Ganjar Cerita Buat Vlog untuk SudirmanANTARA FOTO/R. Rekotomo

Sementara, Ganjar mengatakan memberikan keteladanan atau nilai-nilai yang baik pada generasi millennials dan gen z, perlu cara kekinian agar dapat diterima mereka dengan baik. Dia pun mencontohkan membuat vlog untuk Sudirman saat rival politiknya itu berulang tahun.

"Ketika Pak Dirman ultah saya jasih vlog, selamat ultah Pak Dirman. Kami berdua mencoba memberikan keteladanan. Debat itu boleh kontestasi, boleh, tapi musuhan itu jangan. Tapi di udara dengan TI kita sampaikan nyuwun sewu kita visualkan. Kita butuh audio visual. Mereka akan tertarik," kata Ganjar.

Yasin juga mencontohkan generasi millennials di pesantren, yang menanamkan nilai-niai kebersamaan di aras perbedaan. "Jadi di pondok dibiasakan berbeda tapi menghargai. Itulah gunanya pesantren."

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya