Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Massa Demo Sempat Kumpul di Masjid Sunda Kelapa, Pengurus Merespons

Idn times / Shemi

Jakarta, IDN Times - Sekertaris dewan pengurus Masjid Sunda Kelapa, Ismed Hasan, meminta penjelasan kepada pihak kepolisian yang menyebutkan adanya temuan bahwa Masjid Sunda Kelapa digunakan sebagai tempat berkumpulnya para demonstran sebelum aksi pada Selasa (21/5).

"Kami sudah berulang-ulang mendengar pernyataan itu belum menemukan apa poin krusialnya. Sangat minim sekali. Hanya dikatakan ada rekaman. Wacana yang berkembang di publik, Masjid Sunda Kelapa jadi basis dan pertemuan massa," kata Ismed di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, Jumat (24/5).

1. Bantah adanya keterlibatan pengurus masjid

Idn times / Shemi

Ismed menegaskan bahwa pengurus masjid tidak terlibat dalam aksi dan berkumpulnya jemaah sebelum diadakannya aksi di depan Gedung Bawaslu RI itu.  "Insyaallah saya tegaskan tidak ada kaitannya, pengurus masjid mengelola milik Pemda DKI Jakarta Pusat. Ini masjid pemerintah," tegasnya. 

2. Pengurus masjid tidak bisa mengidentifikasi mana massa yang akan berdemo

IDN Times/M.Idris

Senin (20/5) malam, Masjid Sunda Kelapa dalam keadaan penuh melebihi kapasitas total mereka sebanyak 3.000 orang. Malam itu, kata Ismed, banyak jemaah yang akan menjalani ibadah itikaf. Pihak masjid pun tidak punya hak untuk menanyakan apa yang akan dilakukan jemaah satu per satu.

"Tanggal 20 itu bertepatan kami menyelenggarakan itikaf malam 17 Ramadan, jemaah bertumpuk dari daerah dan ada yang rutin itikaf di sini, kapasitasnya melebihi masjid. Rasanya sulit bagi siapa pun untuk tahu apa motif dari masing-masing jemaah ada di sini," jelas Ismed.

3. Ada jemaah yang datang dari luar daerah

Doc. IDN Times/Capture CCTV Balitower

Meski demikian, Ismed menyebut ada jemaah yang datang dari luar daerah menggunakan bus. Setidaknya pada Senin (20/5) malam ada 20 bus yang diparkir di sekitar Masjid Sunda Kelapa.

"Bahwa ada teman-teman dari daerah yang memanfaatkan itu untuk transit itu di luar kewenangan kami. Ada bis puluhan banyak kemarin di samping. Ini indikasi peserta bukan orang sini. Kalau orang sini kendaraan pribadi. Kalau rombongan pakai bus malam itu tanggal 20. Bergerak saja susah malam itu," ungkapnya.

4. Pernyataan dari pihak kepolisian

IDN Times/Axel Joshua Harianja

Polri menyita uang tunai senilai US$2.760 atau setara Rp40 juta dari para pelaku kerusuhan di depan Gedung Bawaslu pada Rabu (22/5) kemarin. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Argo Yuwono, mengatakan bahwa uang dalam pecahan dollar itu diduga akan digunakan untuk membiayai operasional kerusuhan yang terjadi di Bawaslu. 

Selain menyita uang, polisi juga telah menetapkan sebanyak 257 orang sebagai tersangka dalam aksi kericuhan yang terjadi pada Selasa dan Rabu di dekat gedung Bawaslu. Mereka turut menyita barang bukti rekaman pertemuan agar aksi unjuk rasa pada (22/5) kemarin berujung ricuh. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Argo Yuwono, mengatakan bahwa di dalam bukti rekaman itu diketahui beberapa orang dari Jawa Barat melakukan pertemuan dengan seseorang di wilayah Sunda Kelapa. Kini, pihak Polri masih mencari orang yang diduga sebagai aktor intelektual itu. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
Helmi Shemi
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
EditorIsidorus Rio Turangga Budi Satria
Follow Us