Megawati Absen Sidang Tahunan MPR 2025

Jakarta, IDN Times - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri absen dalam sidang tahunan MPR RI, DPR RI-DPD RI pada Jumat (15/8/2025). Ketua Umum PDI Perjuangan itu tak terlihat di jajaran kursi tamu VVIP khusus presiden dan wakil presiden terdahulu.
Dalam jajaran kursi VVIP itu, terlihat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 RI Joko "Jokowi" Widodo. Di barisan itu juga terlihat Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Wapres ke-6 RI Try Sutrisno, Wapres ke-11 RI Budiono, dan Wapres ke-13 RI Ma'ruf Amin. Selain itu, hadir Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Dalam sambutannya, Ketua MPR RI Ahmad Muzani juga tidak menyebutkan nama Megawati. Ia hanya menyebutkan nama-nama presiden dan wakil presiden terdahulu yang hadir di ruang rapat paripurna.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat undangan kepada Megawati, tetapi belum ada tanggapan.
"Ibu belum memberikan jawaban ketika undangan disampaikan," ujar Bambang di Karawang, Rabu (13/8/2025).
Adapun, agenda kenegaraan akan berlangsung dalam beberapa rangkaian acara penting yang mencakup Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI-DPD RI, hingga Rapat Paripurna DPR RI untuk penyampaian Nota Keuangan dan RUU APBN 2026.
Sidang Tahunan MPR RI merupakan forum resmi yang diselenggarakan setiap tahun. Sidang ini menjadi ajang laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan penyampaian pidato kenegaraan Presiden menjelang peringatan HUT RI. Seluruh Anggota MPR/DPD/DPR RI hadir, bersama pejabat negara dan tamu undangan resmi.
Setelah sidang tahunan MPR, agenda akan dilanjutkan dengan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI—forum gabungan yang mempertemukan seluruh anggota parlemen. Pada forum ini, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato kenegaraan berisi laporan kinerja pemerintah, evaluasi pelaksanaan program, serta arah kebijakan nasional untuk periode berikutnya.
Setelah itu agenda akan dilanjutkan dengan Rapat Paripurna DPR RI untuk membahas Nota Keuangan anggaran 2026. Dalam sidang ini, Presiden memaparkan rencana pendapatan, belanja, dan pembiayaan negara untuk tahun anggaran berikutnya, lengkap dengan prioritas pembangunan yang akan dijalankan setahun ke depan.