Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkominfo Imbau Masyarakat Jaga Jempol saat Sebar Info Pemilu di WA

Warga menunjukan aplikasi DPT Online yang sudah terdaftar di Daftar Pemilihan Sementara (DPS) Pemilu 2024 di Posko layanan tanggapan masyarakat mengenai DPS Pemilu 2024 di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (29/4/2024). Posko tersebut melayani warga yang belum terdaftar sebagai pemilih, perbaikan data pemilih dan pemilih yang belum memenuhi syarat sebelum ditetapkannya Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada bulan Juni 2023. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.)

Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengimbau masyarakat, apalagi yang menggunakan aplikasi pesan instan WhatsApp (WA), untuk lebih bijak. Masyarakat diharapkan bijak saat menerima dan meneruskan informasi terkait Pemilihan Umum Serentak (Pemilu) 2024. 

"Saya ingin menyampaikan imbauan kepada para pengguna WhatsApp di seluruh penjuru tanah air. Saya mohon kepada saudara-saudaraku, bapak-bapak, ibu-ibu, dan semua pengguna WhatsApp tolong kendalikan jempolnya," kata dia dalam keterangannya, dilansir Jumat (17/11/2023).

1. Minta masyarakat cek ulang sebelum sebar informasi

Konferensi Pers Awas Hoaks Pemilu! di Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023). (Dok. Kominfo)

Menurutnya, masyarakat harus mengecek ulang atau lakukan verifikasi informasi yang diterima sebelum diteruskan. Hal tersebut ditujukan untuk menghindari penyebaran informasi yang keliru atau misinformasi. 

"Sebelum mempercayai dan forward pesan-pesan WA ke orang lain, cek dulu kebenaran informasinya. Jika pesan atau konten meragukan, tidak jelas sumbernya, provokatif dan manipulatif maka sebaiknya tidak usah ikut disebar," kata Budi.

2. Masyarakat jadi agen yang luruskan informasi

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Budi Arie menyarankan agar masyarakat lebih baik menjadi agen yang meluruskan segala informasi sesat.

"Misalnya dengan mengirimkan stempel hoaks dari Kominfo atau lembaga pengecek fakta lainnya untuk mengcounter disinfomasi yang beredar. Karena kolaborasi multistakeholder adalah kunci perwujudan pemilu yang damai," kata dia.

Dia berharap setiap pihak bisa menjaga pemilu 2024 agar menghasilkan narasi yang damai.

3. Minta platform digital siapkan posko siaga pemilu

KPU RI menggelar simulasi pengiriman logistik Pemilu 2024 di Kantor KPU Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dia juga meminta agar penyelenggara platform digital dapat mewujudkan Pemilihan Umum 2024 Damai. Dia meminta WhatsApp dan Meta untuk siapkan psoko siaga pemilu.

"Secara khusus pada kesempatan ini saya meminta kepada WhatsApp dan Meta untuk mencurahkan energi lebih dan sumber daya secara optimal untuk menjaga ruang digital dengan membuat Posko Siaga Pemilu Meta," kata dia.

Dia menilai keberadaan posko tersebut akan memiliki manfaat sebagai sarana koordinasi untuk menghalau hoaks dan segala bentuk konten negatif yang dilarang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

"Posko ini harus beroperasi 24 jam non stop sepanjang masa Pemilu. Jika memungkinkan, saya minta Meta membuat posko ini di Kantor Kominfo agar koordinasi kita bisa lebih cepat dan gesit," katanya.  

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us