Mensos: Disabilitas Juga Butuh Rekreasi dan Pekerjaan

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, mengatakan para penyandang disabilitas memiliki kebutuhan yang sama dengan masyarakat nondisabilitas, termasuk perlindungan dan jaminan sosial.
Menteri yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan hak dasar tersebut harus dipenuhi negara, dan pihak lain yang peduli terhadap perlindungan dan penghormatan hak-hak dasar penyandang disabilitas.
"Penghormatan itu berarti menghormati sebagaimana kepada orang lain. Penyandang disabilitas itu butuh rekreasi, pekerjaan, jadi sama seperti kita," ucap Gus Ipul, dalam peringatan Hari Braille Sedunia di kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta, Minggu (5/1/2025).
"Untuk itu kita harus menghormati sebagaimana kita menghormati orang lain," sambungnya.
1. Ada 11,3 juta penyandang disabilitas di Indonesia

Gus Ipul menyebutkan 7 persen penduduk Indonesia atau 11,3 juta orang merupakan penyandang disabilitas dengan berbagai kategori. Sementara jumlah penyandang disabilitas sedang dan berat di Indonesia 1,9 juta orang.
"Inilah PR (pekerjaan rumah) besar kita ke depan untuk bisa sama-sama memberikan kesempatan kepada para penyandang disabilitas dalam mengakses hak-hak dasarnya," ucapnya.
2. Pemerintah proses konsesi dan insentif bagi penyandang disabilitas

Gus Ipul mengatakan pemerintah sedang memproses peraturan pemerintah tentang konsesi dan insentif bagi penyandang disabilitas. Hal itu akan memberikan beragam program dan kemudahan bagi penyandang disabilitas dalam mengakses layanan dasar.
"Saat ini sedang tahap finalisasi peraturan pemerintah (PP) tentang konsesi disabilitas," kata Mensos.
3. Pemerintah berikan perlindungan penyandang disabilitas

Gus Ipul menyatakan, dalam mewujudkan penghormatan hak-hak penyandang disabilitas tersebut, pihaknya secara gencar menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
"Tentu pemerintah tidak bekerja sendirian. Pemerintah bekerja dengan berbagai pihak, termasuk swasta, dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas," kata Gus Ipul.