Mensos: Serapan Bansos 2025 Capai 97 dari Rp110 Triliun

- Prabowo naikkan anggaran bansosGus Ipul mengatakan anggaran bansos di 2025 sebelumnya hanya sekitar Rp74 triliun, namun Presiden Prabowo Subianto menaikkan menjadi Rp110 triliun.
- Penurunan angka kemiskinanGus Ipul mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi penurunan kemiskinan seeiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
- Penerima bansos tidak lagi tergantungGus Ipul mengatakan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai basis utama untuk menyalurkan bantuan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf mengungkapkan, serapan anggaran Bantuan Sosial (Bansos) telah mencapai 97 persen dari total alokasi anggaran dari Rp110 triliun di 2025.
"Kita harapkan serapan yang 97 persen lebih itu berdampak terhadap masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, memberi perlindungan kepada kelompok-kelompok rentan, maupun juga penyaluran bansos adaptif," ucap pria yang disapa Gus Ipul, dalam refleksi akhir tahun 2025 di Gedung Kemensos, Jakarta, Rabu (31/12/2025).
1. Prabowo naikkan anggaran bansos

Gus Ipul mengatakan, anggaran bansos di 2025 sebelumnya hanya sekitar Rp74 triliun, namun Presiden Prabowo Subianto menaikkan menjadi Rp110 triliun.
"Anggaran untuk bantuan langsung tunai ditingkatkan oleh Bapak Presiden Prabowo mencapai lebih daripada Rp110 triliun. Sebelumnya, anggaran kami untuk bansos adaptif itu kisarannya Rp74 triliun," katanya.
2. Penurunan angka kemiskinan

Gus Ipul mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi penurunan kemiskinan seeiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
"Ke depan, dengan penambahan-penambahan struktur baru dalam rangka untuk menindaklanjuti tiga mandat utama Presiden," katanya.
3. Penerima bansos akan lebih mandiri

Gus Ipul mengatakan, pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai basis utama untuk menyalurkan bantuan. Kemudian, Bansos Tepat Sasaran untuk menuju graduasi atau target-target untuk meningkatkan keluarga yang lebih mandiri, tidak bergantung lagi kepada bansos, tetapi melalui program yang terukur, terstruktur.
"Keluarga-keluarga penerima bansos pada akhirnya nanti akan pindah ke program pemberdayaan dalam kerangka untuk meningkatkan kesejahteraan menjadi keluarga yang lebih mandiri," ucapnya.


















