Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri PPPA Harap Identifikasi Alvaro Segera Ungkap Tabir Kematiannya

Menteri PPPA Arifah Fauzi di acara Dies Natalis ke-45 FISIP USU, Sabtu (8/11/2025) (IDN Times/Doni Hermawan)
Menteri PPPA Arifah Fauzi di acara Dies Natalis ke-45 FISIP USU, Sabtu (8/11/2025) (IDN Times/Doni Hermawan)
Intinya sih...
  • Arifah menegaskan pentingnya peningkatan pengawasan terhadap anak-anak di ruang publik untuk mencegah terulangnya kasus serupa.
  • Pihak kepolisian akan melakukan tes DNA terhadap kerangka yang ditemukan dan mendukung proses pemulihan keluarga korban.
  • Terduga pelaku ayah tiri korban ditangkap, namun ditemukan meninggal dunia di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi berharap proses identifikasi dapat segera memberikan kepastian penyebab dan waktu kematian Alvaro Kiano Nugroho (6). Baru-baru ini ditemukannya kerangka manusia berusia anak yang diduga adalah Alvaro. Doa adalah korban kasus penculikan dan pembunuhan di Jakarta Selatan yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak 6 Maret 2025.

“Kami mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan berharap proses identifikasi dapat segera memberikan kepastian penyebab dan waktu kematian AKN. Kami juga mengapresiasi kerja keras pihak kepolisian yang selama sembilan bulan melakukan pencarian tanpa henti. Seluruh upaya pengembangan petunjuk hingga ditemukannya titik terang kasus ini adalah bentuk komitmen aparat penegak hukum,” kata Arifah, Selasa (25/11/2025).

1. Tak boleh lagi ada anak jadi korban kekerasan

Korban perundungan di SMPN 19 Tangerang Selatan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi saat datang ke rumah duka korban perundungan di SMPN 19 Tangerang Selatan berinisial MH (13). (Dok. KemenPPPA)

Arifah menjelaskan kasus ini menjadi pengingat pentingnya peningkatan pengawasan terhadap anak-anak di ruang publik. Dia menegaskan perlindungan anak bukan hanya kewajiban pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat.

“Tidak boleh ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan ataupun hilang tanpa pengawasan. Masyarakat harus lebih peka terhadap kondisi anak-anak di lingkungan sekitar. Kewaspadaan kolektif dapat mencegah terulangnya kejadian serupa, terutama terhadap anak-anak yang paling rentan menjadi target kekerasan dan eksploitasi,” katanya.

2. Dorong maksimalkan peran setiap pihak terkait kasus ini

IMG-20251124-WA0047.jpg
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto di Polres Jaksel, Senin (24/11/2025). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Aparat kepolisian memastikan akan melakukan tes DNA terhadap kerangka yang ditemukan. Pihaknya, mendukung proses tes DNA untuk memastikan identitas kerangka, siap mendukung proses pemulihan keluarga korban, mendorong langkah-langkah pencegahan melalui edukasi, meningkatkan keamanan lingkungan, kerja sama dengan aparat, dan masyarakat di daerah.

"Semua pihak dapat berbagi peran untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak kita, apalagi ini wilayah DKI Jakarta yang memiliki sumberdaya mumpuni dan lebih dari cukup. Kita harus memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan penuh. Tragedi seperti ini tidak boleh terulang,” kata dia.

3. Ayah tiri korban ditangkap, namun mengakhiri hidup

Badan Pencarian dan Pertolongan atau SAR Nasional (Basarnas) Banten akhirnya menemukan dua anak yang terbawa arus Sungai Ciliman dalam kondisi meninggal dunia. (ANTARA/HO-Basarnas Banten)
Dua anak ditemukan meninggal dunia, setelah terseret Sungai Ciliman Pandeglang ((ANTARA/Basarnas Banten)

Pihak kepolisian telah menangkap terduga pelaku yaitu AI yang merupakan ayah tiri dari korban pada Rabu (19/11/2025). Namun, pada Minggu (23/11/2025) dini hari, AI ditemukan meninggal dunia di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan.

Dia mengajak masyarakat yang melihat, mengetahui maupun mengalami kekerasan untuk berani melapor. Masyarakat dapat melaporkan ke pihak kepolisian, unit pelaksana teknis daerah (UPTD) terdekat di daerahnya, maupun menghubungi layanan aduan kekerasan Kemen PPPA di call center 24 jam Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, WhatsApp di 08111-129-129 atau https://laporsapa129.kemenpppa.go.id.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Prabowo Pimpin Evaluasi Nasional Koperasi Merah Putih di Mabes TNI

25 Nov 2025, 21:53 WIBNews