Menteri PPPA Harap Identifikasi Alvaro Segera Ungkap Tabir Kematiannya

- Arifah menegaskan pentingnya peningkatan pengawasan terhadap anak-anak di ruang publik untuk mencegah terulangnya kasus serupa.
- Pihak kepolisian akan melakukan tes DNA terhadap kerangka yang ditemukan dan mendukung proses pemulihan keluarga korban.
- Terduga pelaku ayah tiri korban ditangkap, namun ditemukan meninggal dunia di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi berharap proses identifikasi dapat segera memberikan kepastian penyebab dan waktu kematian Alvaro Kiano Nugroho (6). Baru-baru ini ditemukannya kerangka manusia berusia anak yang diduga adalah Alvaro. Doa adalah korban kasus penculikan dan pembunuhan di Jakarta Selatan yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak 6 Maret 2025.
“Kami mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan berharap proses identifikasi dapat segera memberikan kepastian penyebab dan waktu kematian AKN. Kami juga mengapresiasi kerja keras pihak kepolisian yang selama sembilan bulan melakukan pencarian tanpa henti. Seluruh upaya pengembangan petunjuk hingga ditemukannya titik terang kasus ini adalah bentuk komitmen aparat penegak hukum,” kata Arifah, Selasa (25/11/2025).
1. Tak boleh lagi ada anak jadi korban kekerasan

Arifah menjelaskan kasus ini menjadi pengingat pentingnya peningkatan pengawasan terhadap anak-anak di ruang publik. Dia menegaskan perlindungan anak bukan hanya kewajiban pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat.
“Tidak boleh ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan ataupun hilang tanpa pengawasan. Masyarakat harus lebih peka terhadap kondisi anak-anak di lingkungan sekitar. Kewaspadaan kolektif dapat mencegah terulangnya kejadian serupa, terutama terhadap anak-anak yang paling rentan menjadi target kekerasan dan eksploitasi,” katanya.
2. Dorong maksimalkan peran setiap pihak terkait kasus ini

Aparat kepolisian memastikan akan melakukan tes DNA terhadap kerangka yang ditemukan. Pihaknya, mendukung proses tes DNA untuk memastikan identitas kerangka, siap mendukung proses pemulihan keluarga korban, mendorong langkah-langkah pencegahan melalui edukasi, meningkatkan keamanan lingkungan, kerja sama dengan aparat, dan masyarakat di daerah.
"Semua pihak dapat berbagi peran untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak kita, apalagi ini wilayah DKI Jakarta yang memiliki sumberdaya mumpuni dan lebih dari cukup. Kita harus memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan penuh. Tragedi seperti ini tidak boleh terulang,” kata dia.
3. Ayah tiri korban ditangkap, namun mengakhiri hidup

Pihak kepolisian telah menangkap terduga pelaku yaitu AI yang merupakan ayah tiri dari korban pada Rabu (19/11/2025). Namun, pada Minggu (23/11/2025) dini hari, AI ditemukan meninggal dunia di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan.
Dia mengajak masyarakat yang melihat, mengetahui maupun mengalami kekerasan untuk berani melapor. Masyarakat dapat melaporkan ke pihak kepolisian, unit pelaksana teknis daerah (UPTD) terdekat di daerahnya, maupun menghubungi layanan aduan kekerasan Kemen PPPA di call center 24 jam Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, WhatsApp di 08111-129-129 atau https://laporsapa129.kemenpppa.go.id.


















