Menteri Transmigrasi Usul Investasi di Pulau Rempang Ditunda
- Menteri Transmigrasi mengusulkan investasi di Pulau Rempang, Batam, ditunda karena masih menuai polemik di kalangan warga.
- Menteri Transmigrasi juga menyurati Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan untuk memberikan ruang kepada masyarakat asli Rempang dalam mengajukan hak kepemilikan tanah hulayan atau komunal.
- Rencana penempatan keluarga transmigran pada 2025 mencakup 1.394 keluarga yang akan dipindahkan ke 10 wilayah berbeda, dengan Rempang menjadi daerah tujuan transmigran terbanyak tahun ini.
Denpasar, IDN Times - Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara mengusulkan agar investasi yang dilakukan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, ditunda. Sebab, investasi tersebut masih menuai polemik di kalangan warga.
"Kami juga usulkan, kami sudah sampaikan kepada pemerintah kota Batam bahwa alangkah baiknya investasi yang ada di Rempang itu ditunda sementara waktu sampai dengan tensinya itu menurun, sampai dengan masyarakat mengerti bahwa masyarakat juga akan mendapat manfaat dari investasi itu," ujarnya di Denpasar, Bali, Selasa (29/7/2025).
1. Menteri Transmigrasi surati AHY

Iftitah mengatakan, Kementerian Transmigrasi juga telah menyurati Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia meminta agar masyarakat asli rempang diberikan ruang untuk mengajukan hak mereka.
"Kami sampaikan alangkah baiknya apabila masyarakat yang memang sudah turun temurun di sana itu dilakukan, diberikan ruanglah, diberikan ruang untuk mengajukan haknya dalam konteks kepemilikan tanah ulayat atau kepemilikan komunal," ujarnya.
"Jadi dimiliki oleh bersama, tetapi tidak bisa dijual, tidak bisa dialihkan karena itu sifatnya turun temurun, sifatnya warisan," imbuhnya.
2. Menteri Transmigrasi sempat dipanggil Komnas HAM
Iftitah mengaku sempat dipanggil Komnas HAM terkait hal ini. Ia ditanya soal program transmigrasi yang akan dilakukan di Rempang dan Galang.
"Kami jelaskan seperti ini, bahwa transmigrasi masuk ke Batam, Rempang, dan Galang ketika konflik itu sudah terjadi. Sehingga kami bukan justru, justru kami ingin menjadi bagian dari solusi atas konflik itu," ujarnya.
3. Rempang jadi daerah dengan keluarga transmigran terbanyak tahun ini

Diketahui, terdapat 1.394 keluarga yang akan mengikuti program transmigrasi tahun ini. Mereka akan dipindah ke 10 wilayah berbeda. Rempang menjadi daerah dengan tujuan transmigran terbanyak tahun ini. Total ada 504 keluarga yang akan dipidan Kementerian Transmigrasi ke sana.
Namun, seluruhnya merupakan transmigran lokal. Transmigran lokal adalah pelaku transmigrasi yang berasal dari daerah yang sama.
Berikut adalah daftar lengkap rencana penempatan keluarga transmigran pada 2025:
Rempang, Batam: 504 keluarga
Domande, Merauke: 100 keluarga
Pulau Nibung, Sukamara: 290 keluarga
Keladen, Paser: 50 keluarga
Tanjung Buka, Bulungan: 55 keluarga
Torire, Poso: 50 keluarga
Taramanu Tua, Polewali Mandar: 100 keluarga
Wala/Lagading, Sidrap: 145 keluarga
Waleh, Halmahera Tengah: 50 keluarga
Kotakawaw, Sumba Timur: 50 keluarga.