Meutya Hafid soal Jadi Menlu di Kabinet Prabowo: Belum Ada Tawaran

- Golkar belum memutuskan siapa yang akan menjadi menteri luar negeri di kabinet Prabowo-Gibran.
- Golkar ingin ada keterwakilan perempuan dalam kabinet pemerintahan yang akan datang, khususnya dari Golkar.
- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut partai berlambang beringin itu akan mendapat lima kursi menteri.
Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid menepis kabar yang menyebutkan dirinya akan menjadi menteri luar negeri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Meutya menjelaskan, belum ada pembahasan terkait penyusunan kabinet di Koalisi Indonesia Maju.
Meski begitu, ia tak menampik bahwa Golkar ditawarkan mengisi jabatan menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Namun, Meutya menegaskan, penyusunan kabinet merupakan hak prerogratif presiden.
“Belum ada (tawaran) belum (ada) pembahasan, sepenuhnya hak prerogatif presiden terpilih,” kata Meutya di kompleks parlemen, dikutip Kamis (27/6/2024).
1. Golkar ingin ada keterwakilan perempuan di kabinet

Meutya mengatakan, Golkar memang menginginkan adanya keterwakilan perempuan dalam kabinet pemerintahan yang akan datang, khususnya dari Golkar.
Hanya saja, dia tak mau berspekulasi mengenai kansnya dipilih menjadi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
“Ya pasti memang kita ingin ada yang dari perempuan ya sebagaimana, pemerintahan saat ini kan ada perempuan ya,” kata dia.
“Tapi kan perempuannya bukan tentu saya. Kita lihat kita nunggu Pak Prabowo hak prerogatif sepenuhnya di beliau,” lanjutnya.
2. Golkar dapat jatah lima menteri di kabinet Prabowo?

Meutya mengatakan, Golkar memang ditawarkan sejumlah posisi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut partai berlambang beringin itu akan mendapat lima kursi menteri.
Meski begitu, dia mengatakan, urusan kabinet sepenuhnya menjadi hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih.
“Kemarin kan pernyataan ketum lima ya, beliau yang lebih tahu. Nanti saya salah menjawab tapi kan itu yang disodorkan, pada akhirnya sepenuhnya hak prerogatif pak Prabowo,” kata Meutya.
3. Ketum partau di KIM akan usulkan nama menteri

Meutya mengatakan, masing-masing partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) memang mendapatkan kesempatan mengusulkan nama menteri. Para pemimpin partai politik akan membahas nama yang diusulkan dengan Prabowo-Gibran.
“Lagi-lagi para ketum akan bicara dengan pak Prabowo semua masing masing punya usulan, pada ujungnya hak prerogatif presiden terpilih pak Prabowo Subianto,” ucapnya.