Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

MPR Dorong Polisi Usut Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Harus Jadi Pelajaran

Ketua MPR RI Ahmad Muzani. (IDN Times/Amir Faisol)
Ketua MPR RI Ahmad Muzani. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Tragedi ambruknya musala Ponpes Al-Khoziny harus jadi pembelajaran bagi penyelenggara pendidikan, baik agama maupun nonagama.
  • Kepolisian mulai mengumpulkan 28 sampel barang bukti dari lokasi reruntuhan bangunan untuk diuji teknis mutu material beton dan tulangan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mendorong pihak kepolisian mengusut tuntas tragedi ambruknya musala pondok pesantren (ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan nyawa puluhan santri.

Data Badan Nasional Pembangunan Bencana (BNPB), ada 63 jenazah yang tertimbun dalam reruntuhan ponpes. Kemudian, 61 jenazah telah ditemukan dalam bentuk utuh dan 7 potongan tubuh. Menurut Muzani, langkah pengusutan ini supaya menjadi pembelajaran bagi penyelenggara pendidikan.

"Kami percaya kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan dan pengusutan sehingga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran penting bagi para penyelenggara pendidikan," kata Muzani di Kantor BPK, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).

1. Jadi pembelajaran bagi penyelenggara pendidikan

Ketua MPR RI Ahmad Muzani. (IDN Times/Amir Faisol)
Ketua MPR RI Ahmad Muzani. (IDN Times/Amir Faisol)

Muzani mengatakan, tragedi ambruknya musala Ponpes Al-Khoziny merupakan peristiwa memilukan karena menelan korban yang begitu banyak. Dia pun turut prihatin dan berduka terhadap para santri yang tewas dalam peristiwa ini.

Peristiwa ini, kata dia, harus menjadi sebuah pelajaran bagi semua pengelola pendidikan, baik agama maupun nonagama bahwa bangunan yang konstruksinya berstandar sangat penting bagi keselamatan para siswa, santri, dan mahasiswa.

"Kami prihatin dan ikut berduka cita atas peristiwa tersebut dan peristiwa ini harus menjadi sebuah pelajaran bagi semua pengelola pendidikan, baik agama maupun nonagama," kata Wakil Ketua Pembina Partai Gerindra itu.

2. Polisi mulai ambil 28 sampel barang bukti

Petugas terlihat membongkar puing-puing pondok pesantren Al-Khoziny yang ambruk. (Dok. BNPB)
Petugas terlihat membongkar puing-puing pondok pesantren Al-Khoziny yang ambruk. (Dok. BNPB)

Kepolisian mulai mengumpulkan sejumlah barang bukti tas kasus ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny tersebut. Total, ada 28 barang bukti yang diambil dari lokasi reruntuhan bangunan sejak Minggu (5/10/2025).

Tim Ahli Bangunan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Mudji Irmawan, yang terlibat dalam proses pembongkaran bangunan membenarkan, 28 sampel konstruksi bangunan sudah diambil polisi dari Polda Jatim. Mulai dari beton hingga tulangan bangunan yang ambruk.

"Ada delapan buah beton core drill dan 20 buah tulangan dengan berbagai diameter," ujar dia kepada IDN Times, Senin (6/10/2025).

Mudji menambahkan, sampel bangunan itu nantinya akan diuji oleh pihak kepolisian. Sementara tim ahli akan dimintai keterangan lebih lanjut, ketika semua proses evakuasi korban dan pembongkaran material reruntuhan tuntas.

"Untuk pengujian teknis mutu material beton dan tulangan," kata dia.

3. Proses belajar mengajar dihentikan sementara

Petugas terlihat membongkar puing-puing pondok pesantren Al-Khoziny yang ambruk. (Dok. BNPB)
Petugas terlihat membongkar puing-puing pondok pesantren Al-Khoziny yang ambruk. (Dok. BNPB)

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan (Menko PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengatakan, proses belajar-mengajar di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, dihentikan sementara. Hal itu buntut dari ambruknya gedung pondok pesantren.

"Sementara dihentikan," ujar Cak Imin di rumah dinasnya, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama pihak swasta sudah mengerahkan tim trauma healing untuk keluarga korban.

"Sudah, Kemensos bergerak ke pihak swasta, LSM juga bergerak, kita juga bergerak terus saya perintahkan juga ke jajaran pemda dan gubernur juga untuk trauma healing tuntas sampai ke keluarga," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Bachtiar Nasir: Pelayaran Kemanusiaan ke Gaza Tidak Akan Terhenti

07 Okt 2025, 17:43 WIBNews