Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

MUI Imbau Masyarakat Ucapkan Salam Sesuai Agama Masing-masing

Majelis Ulama Indonesia (IDN Times/Indiana Malia)

Jakarta, IDN Times - Sekertaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, MUI mengajak masyarakat untuk mengucapkan salam berdasarkan keyakinan dan agama masing-masing.

"MUI mengajak semua pihak untuk berpindah dari hal yang menimbulkan kegaduhan dan kontroversi, kepada yang tidak menimbulkan kegaduhan dan kontroversi," ujar Anwar, seperti dilansir Antara, Rabu (13/11).

1. Berdasarkan imbauan Wakil Menteri Agama

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Imbauan ini berdasarkan apa yang disampaikan oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid. Zainut sebelumnya meminta semua pihak untuk menghentikan polemik salam lintas agama. Bila dibahas terus menerus, dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahpahaman dan mengganggu kedamaian kehidupan umat beragama.

Imbauan ini bertujuan menghindari bangsa Indonesia dari perpecahan. Sebab, salam lintas agama yang disampaikan oleh pemeluk agama tertentu, menurut Anwar, juga dapat menimbulkan kontroversi.

2. Pembicara bisa mengucapkan salam secara netral

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Untuk pembicara, MUI mengimbau untuk menyampaikan salam yang bersifat universal dan netral, tanpa mengganggu keyakinan yang lain.

Pembicara, lanjut Anwar, dapat mengucapkan salam sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

3. Tanggapan Ketua MPR Bambang Soesatyo

IDN Times/Lia Hutasoit

Terkait hal ini, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan, tidak masalah mengucapkan salam lintas agama, yang penting tidak mempengaruhi keyakinan masing-masing individu.

"Salam agama itu penting, menunjukkan bahwa kita memiliki sikap toleransi yang tinggi oleh pemeluk agama di Indonesia," kata Bamsoet dalam sebuah acara di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/11).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Aulia Fitria
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us